Terjebak dalam utang, seringkali menjadi suatu kondisi yang tidak dapat dihindari. Apalagi, kalau ternyata utang tersebut dibuat oleh orangtua, sehingga mau tidak mau sebagai anak Anda merasa memiliki kewajiban untuk melunasi. Tidak ada kebebasan dalam bisa mempergunakan uang sendiri. Bahkan sering, gaji atau pendapatan yang diterima habis sepenuhnya tanpa sisa, hanya untuk membayar utang-utang tersebut.


Dan hal yang lebih buruk adalah mental Anda secara psikologis akan terganggu, akibat takut, khawatir dan bahkan mungkin putus asa, karena tidak tahu bagaimana caranya agar bisa terlepas dari beban utang ini, dan mulai menata diri sehingga bisa menabung dan memiliki sesuatu untuk diri sendiri.


Melunasi utang kadang dianggap sulit karena pemikiran Anda sudah terpenuhi oleh beban dari utang itu sendiri. Padahal, ada beberapa strategi yang bisa Anda lakukan, untuk bisa keluar dari jerat utang itu sendiri.


1. Ubah gaya hidup semaksimal mungkin


Kalau misalnya perlu membawa makanan dari rumah, bawalah makanan dari rumah. Makanan yang Anda beli di kantin atau tempat lain akan memberikan beban pengeluaran ekstra daripada kalau Anda membawa makanan dari rumah. Memang dirasa berat. Tapi akan lebih berat lagi kalau Anda terus terbeban utang. Bukankah lebih baik Anda bisa mengatur ulang gaya hidup agar bisa melunasi utang lebih cepat daripada mempertahankan gaya hidup tapi waktu pelunasan utang menjadi lebih lama?
Ketika Anda bisa melunasi satu utang, maka akan hilanglah satu kekhawatiran. Ingatlah bahwa bisa melunasi utang lebih cepat adalah reward atas hidup sederhana yang sudah Anda jalani, dan Anda akan bisa menyimpan uang tersebut untuk kebutuhan lain.


2. Ubah utang menjadi satu pintu dengan satu cicilan


Beberapa orang akan memiliki beberapa utang di beberapa tempat dan tagihan. Apabila memungkinan, satukanlah utang-utang tersebut di dalam satu tempat, dan pastikan juga tempat tersebut mampu dan bisa memberikan bunga yang lebih kecil daripada utang-utang sebelumnya.
Misalnya dengan mengajukan pinjaman ke kantor, atau mengajukan KTA untuk membayar semua utang kartu kredit. Biasanya pinjaman ke kantor akan memberikan bunga yang lebih kecil dari tempat manapun, dan KTA juga memberikan bunga yang lebih kecil daripada bunga kartu kredit.
Ingatlah bahwa ini hanya mengalihkan utang, untuk mengecilkan bunga dan meringankan pembayaran. Bukan selalunya menjadi solusi terhadap utang Anda, tapi bisa dijadikan pilihan pembayaran agar bisa lebih meringankan. Tapi ingat, jangan kemudian menambah utang baru menyadari adanya solusi seperti ini.


3. Juallah benda-benda konsumtif


Kalau misalnya Anda tidak bisa memiliki suatu benda secara cash, artinya sebenarnya Anda belum mampu untuk membeli. Dan apabila benda yang Anda beli ternyata yang menjadi penyebab adanya utang, cobalah untuk menjual kembali barang tersebut.
Ingatlah kesehatan mental Anda lebih penting daripada benda-benda apapun. Apalagi ada kesehatan mental yang terganggu akibat utang yang timbul. Cobalah perhatikan benda-benda konsumtif apa yang ada di rumah, pikirkan apakah memungkinkan untuk dijual untuk melunasi utang.


4. Tambah penghasilan dengan pekerjaan sampingan


Salah satu cara terbaik untuk bisa membayar utang adalah dengan memiliki penghasilan tambahan. Dan penghasilan tambahan ini bisa dimiliki dengan adanya pekerjaan sampingan. Namun hal ini tidak akan mudah apalagi kalau Anda sudah memiliki pekerjaan tetap dan pekerjaan sampingan membutuhkan perhatian dan tenaga yang juga tidak sedikit.
Usahakanlah untuk meminta pekerjaan sampingan pada orang terdekat yang sudah memiliki usaha atau keluarga. Akan selalu ada orang yang membutuhkan tenaga Anda untuk bekerja, sehingga bisa membantu Anda dalam memiliki penghasilan tambahan.


5. Bayarlah utang dengan bunga yang paling besar terlebih dahulu


Kalau Anda memiliki beberapa utang, lunasilah utang dengan bunga yang terbesar lebih dahulu, baru utang-utang yang lain. Atau kalau Anda bisa membayar minimum utang yang ada, tapi ada satu utang dengan nilai terkecil yang bisa dilunasi terlebih dahulu, maka hal ini juga bisa dilakukan.
Buatlah daftar seluruh utang yang Anda miliki, dan lihat, mana yang memiliki bunga terbesar, mana yang memiliki jangka waktu cicilan paling lama dan paling banyak, mana yang paling dekat bisa dilunasi. Kalkulasikan antara mana jumlah utang terkecil dengan utang dengan bunga terbesar. Lihatlah mana yang kalau dilunasi terlebih dahulu, Anda akan memiliki ruang lebih untuk bisa melunasi utang yang lain dengan lebih cepat.


Biasanya seseorang yang memiliki utang cenderung untuk menghindar mencatat kewajiban ini karena akan memberikan efek stress bahkan depresi. Pahamilah bahwa dengan mencatat dan mengetahui apa saja yang menjadi kewajiban Anda, ini adalah langkah awal untuk penyelesaian utang itu dan akan membantu Anda mendapatkan solusi.


Hal terakhir yang bisa Anda lakukan adalah dengan meminta bantuan keluarga yang mampu, untuk bisa melunasi utang-utang tersebut. Memang tidak mudah, tapi kalau ternyata utang-utang ini adalah utang orangtua yang Anda tanggung, berilah kesempatan pada keluarga Anda untuk memahami situasi ini dan berpikir bersama untuk jalan keluarnya.


Memiliki utang bukanlah sesuatu yang menyenangkan karena ada beban mental dan pikiran yang juga ikut terimbas. Apalagi dengan situasi yang tidak menentu seperti sekarang ini. Tapi, bukan berarti tidak ada solusi yang bisa dicari bersama. Satu hal yang penting, janganlah menambah utang untuk melunasi utang. Melakukan transfer resiko dibolehkan dengan catatan kalkulasikanlah dengan baik sebelum Anda mengambil keputusan.