EmitenNews.com - PT Angkasa Pura Logistik membeberkan adanya sejumlah isu yang menyulitkan kegiatan logistik lewat pengapalan sampai saat ini.


Direktur Utama PT Angkasa Pura Logistik Danny P. Thaharsyah mengatakan ada dua isu yang dirasakan oleh perseroan saat ini yakni biaya pengapalan yang naik rata-rata 3 kali sampai 5 kali dari tarif yang sewajarnya. Isu krusial lainnya adalah soal ruang kapal.


Danny menyebut dengan kelangkaan kapal, banyak rute-rute pelayaran yang tadinya ada sekarang sudah tidak ada sehingga sulit melakukan pengiriman ekspor. Pihaknya juga merasakan adanya penumpukan barang di sejumlah gudang AP Logistik karena tarif pengapalan yang tidak masuk akal.


Menurutnya hal ini merupakan isu krusial karena kondisi pasar yang tidak asimetris. Keterbatasan kapal turut membuat pemilik barang sulit melakukan pemesanan atau booking.


“Ada kasus last minute sehingga space [ruang kapal] itu dilakukan lelang. Yang bisa ambil harga tertinggi yang diberikan. Untuk mendapat itu last minute sekali. Ini membuat ketidakpastian melakukan logistik semakin tinggi,” ujarnya, Kamis (30/12/2021).


Berdasarkan pengetahuannya, isu yang juga dialami pelaku adalah kelangkaan kontainer. Penyebab kelangkaan kontainer memang kompleks.


Ada yang mengatakan akibat turunnya impor sehingga masuknya kontainer ke dalam negeri terbatas. Kemudian, situasi di berbagai belahan dunia yakni meningkatkan kebutuhan kontainer sehingga kontainer juga ditarik ke sana.


Adapula karena persoalan jumlah pelayaran nasional yang kurang sehingga rute-rute dikuasai oleh pelayaran luar negeri.


“Yang kami dengar terakhir ada kapal yang beroperasi di Indonesia banyak yang dikontrakkan ke luar negeri dengan harga yang lebih baik. Sehingga ini menyebabkan kelangkaan kapal,” imbuhnya.


Saat ini, lanjutnya, sudah ada serangkaian kebijakan pemerintah untuk mengatasi hal ini. Namun memang situasi ini telah cukup berimpak kepada pelaku usaha terutama yang berkecimpung dalam logistik angkutan laut dan multimoda.


“Kami merasakan banyak kegiatan logistik yang menggunakan kontainer kapal laut menjadi sulit,” tekannya.