EmitenNews.com - Golden Energy Mines Tbk (GEMS) menyatakan telah melakukan kegiatan eksplorasi yang dilinkungan anak usahanya yaitu PT Borneo Indobara (BIB) dan PT Barasentosa Lestari (BSL) pada periode kuartal III tahun 2021.

 

Sudin, SH Corporate Secretary GEMS menyampaikan bahwa PT Borneo Indobara melakukan Kegiatan pengeboran eksplorasi meliputi 3 kegiatan utama, yaitu pengeboran eksplorasi preproduksi, pengeboran eksplorasi pengembangan, dan pengeboran geoteknik.

 

Kegiatan pengeboran preproduksi dilakukan untuk melengkapi data pemodelan geologi dan kualitas batubara pada masing-masing area. Kegiatan pengembangan bertujuan untuk mendapatkan data litologi dan sumberdaya batubara pada area yang belum pernah dilakukan kegiatan eksplorasi.

 

"Kegiatan pengeboran geoteknik dilakukan untuk mengetahui daya dukung tanah dan sifat fisik batuan,"terang Sudin dalam laporan eksplorasi yang disampaikan ke BEI Selasa (12/10)

 

Kegiatan pengeboran eksplorasi dan geotek dilakukan oleh Departemen Survey, Geotech & Exploration (SGE) BIB dan Kontraktor Pengeboran PT Indonesia Carbon Energy (ICE). Untuk mendukung kegiatan pengeboran eksplorasi dan geotek digunakan 2 unit rig inhouse type Jacro 175 dan 1 unit rig Jacro 200 untuk pengeboran SPT. Seluruh rig dioperasikan oleh drilling operator of BIB. Untuk biaya eksplorasi selama periode Q3 2021 menghabiskan biaya sebesar Rp11.106.522.944.

 

Selanjutnya Kegiatan pengeboran ekslplorasi yang dilakukan oleh PT Barasentosa Lestari (BSL) telah dimulai sejak tahun 2004 meliputi blok Belani, Batu Kucing dan Muara Lakitan dengan standar JORC 2004.

 

Pada tahun 2018-2019 berurut dilakukan pengeboran eksplorasi pengembangan (infill) pada Blok Belani dan Blok Batukucing yang bertujuan untuk meningkatkan keyakinan Geologi terhadap sumberdaya deposit batubara meliputi detail sebaran batubara, kualitas batubara, gejala struktur geologi, potensi penipisan dan ketepatan lokasi cropline.

 

Pengeboran pada Blok Belani juga dilakukan geotenik (full coring) yang bertujuan untuk mengetahui sifat fisik batuan dan daya dukung tanah dengan menggunakan sistim grid, dengan jarak antara cross line 100 m dan jarak antar lubang bor 50 m, mengikuti jurus dan kemiringan (down dip) pelapisan batuan hingga kedalaman maksimal 165 meter. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan stripping ratio (SR) dan kemenerusan batubara. Rapatnya radius antar titik bor disebabkan adanya indikasi tingkat komplesitas geologi yang tinggi pada area pengeboran.

 

Selama periode kuartal III 2021 kegiatan pengeboran eksplorasi di Blok Belani telah menyelesaikan 40 lubang bor. Total kedalaman lubang bor selama periode kuartal 3 adalah 3.287 meter. Biaya eksplorasi yang telah digunakan selama periode Kuartal III 2021 sebesar Rp3.068.329.138. Dengan demikian total biaya yang dikeluarkan oleh PT. Golden Energy Mines sebesar Rp14.174.852.082.