EmitenNews.com - Erupsi Gunung Semeru tidak berdampak signifikan pada aktivitas penerbangan. Airnav Indonesia mengeluarkan update terkait dampak meletusnya gunung yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur itu, terhadap operasional penerbangan. International NOTAM Office AirNav Indonesia telah merilis 3 buah ASH NOTAM (ASHTAM) terkait aktivitas erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021), pukul 15.25 WIB.


Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan aktivitas vulkanologi Gunung Semeru terjadi pada 15.00 WIB. Terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi, disertai APG. Pemantauan dan menyiagakan personel BPBD Kabupaten Lumajang.


AirNav Indonesia menyebutkan, ASHTAM 2169 dengan sumber dari VAWR menerangkan bahwa erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021 pukul 09.48 UTC / 16.48 WIB berstatus Red Alert. Kondisinya serupa dari abu vulkanik.


Terkait detail abu vulkanik, ketinggian dari permukaan tanah – Flight Level F500 (pengamatan pada pukul 09.30 UTC  / 16.30 WIB), bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 50 knot.


"Hasil pilot report terhadap pesawat Wings Air yang melintas menuju Denpasar bahwa debu vulkanik tidak dapat terlihat mengingat kondisi tertutup awan tebal begitu juga pengamatan dari Tower Abdul Rachman Saleh," kata Airnav Indonesia, dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Sabtu.


Sampai menjelang petang dilaporkan tidak ada dampak signifikan aktivitas erupsi Gunung Semeru terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia. Itu yang termonitor baik di Cabang Surabaya, Cabang Denpasar, Cabang Semarang, Cabang Yogyakarta maupun Cabang Solo.


Meskipun tidak ada dampak signifikan, AirNav Indonesia tetap melakukan beberapa langkah antisipasi. Di antaranya, AirNav Indonesia Cabang Surabaya dengan ACC MATSC dan JATSC serta Cabang Denpasar untuk sementara waktu menyarankan tidak melewati jalur penerbangan selatan Surabaya, yaitu W-33/South of SBR.


Antisipasi lainnya, berkoordinasi dengan pihak Bandara Abdul Rachman Saleh dan Bandara Juanda untuk melakukan Paper Test. Hasil koordinasinya, semua pesawat yang menuju wilayah Timur Indonesia, yaitu Denpasar, Lombok dan Kupang dan sebaliknya dilewatkan ke arah Utara Surabaya.


"AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan terkait dan bersiaga terkait perkembangan aktivitas erupsi Gunung Semeru yang berpotensi mempengaruhi kegiatan operasional penerbangan."


Seperti diketahui Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) mengalami erupsi yang disertai panas guguran dan hujan abu vulkanik cukup tebal. Semburan awan pekat itu, membuat dua kecamatan terpantau gelap gulita di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu sore.***