EmitenNews.com - PT Harapan Duta Pertiwi (HOPE) mengaku sudah melewati situasi terburuk yaitu pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Saat itu, periode 2020-2021, dunia usaha terpukul, dan penjualan menurun.


”Kini, kami menyongsong yang terbaik. Kami berharap bisa meningkatkan penjualan,” tutur Kevin Jong, Direktur utama Harapan Duta Pertiwi, Senin (30/5).


Oleh karena itu, sepanjang tahun ini, perseroan optimistis membidik penjualan Rp100 miliar. Perseroan menilai sejumlah faktor menopang optimisme tersebut, salah satunya pertumbuhan ekonomi nasional membaik. ”Kami optimistis penjualan tahun ini akan lebih baik dibanding setahun sebelumnya. Perkiraan kami, marketing sales sekitar Rp100 miliar,” imbuhnya.


Hingga April 2022, tambahnya, jumlah order masuk sudah sekitar Rp43,5 miliar. Bahkan, sepanjang kuartal I-2022, pihaknya sudah melakukan turnover dari rugi menjadi untung, dibanding periode sama setahun sebelumnya. ”Target kami, kinerja perseroan tahun ini akan jauh lebih baik dengan harapan meraih laba,” harap Kevin. 


Faktor penopang optimisme itu antara lain penanganan pandemi Covid-19 terus membaik. Kondisi itu, tentu berdampak positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Faktor lain juga amat menambah optimisme dunia usaha pertumbuhan ekonomi nasional terus membaik. 


Sekadar informasi, pada kuartal I-2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,01 persen. Penurunan angka kasus Covid-19, perbaikan pemulihan ekonomi, harga komoditas dunia batu bara, dan nikel melambung menambah optimisme perseroan tahun ini. 


Harga batu bara tercatat melejit, kalau pada 2021 sekitar USD250 per ton, kini berkisar USD300-450 per ton. Lalu, harga nikel yang dipengujung 2021 tercatat di bursa logam London (LME) USD20.045 per ton, kini mengutip data Barchart, untuk kontrak Mei 2022 USD26.449 per ton. ”Meski begitu, kami juga menghadapi tantangan supply chain truck,” ucap Kevin.


Perseroan melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan pendapatan tahun oini. Jurus itu dengan menjaga mutu produk sehingga mendapat repeat order dari customer. Lalu, menjaga ketepatan spesifikasi, dan waktu delivery, karena pada masa ini ketersediaan barang memiliki nilai tinggi. ”Kami juga mengoptimalkan pelayanan purna jual yang baik,” papar Kevin. (*)