Detoks keuangan adalah usaha kita untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan yang berhubungan dengan keuangan kita di masa lampau. Mungkin ada beberapa pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu, bisa disiasati, atau bahkan bisa ditambah atau dikurangi.

Banyak yang masih belum menyadari bahwa pengaturan keuangan yang dimiliki saat ini salah, yang berakibat selalu tidak cukupnya penghasilan yang didapat, bahkan dalam beberapa kasus ada utang yang semakin membengkak.


Tidak semua orang mau mengakui ia memiliki masalah keuangan sampai sudah terlambat. Satu hal yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasi masalah keuangan adalah dengan melakukan detoks keuangan. Dan detoks keuangan yang bisa kita lakukan antara lain adalah sebagai berikut:


1. Buatlah catatan keuangan yang sangat akurat dan mendetail


Banyak orang masih enggan melakukan pencatatan keuangan karena sering hanya berpegang pada pengeluaran-pengeluaran utama. Tagihan rutin, belanja bulanan, gas, listrik, telpon dan sekolah anak adalah sedikit dari catatan keuangan yang disadari. Tapi bagaimana dengan yang tidak disadari?
Dengan mulai mencatat pengeluaran, kita akan lebih menyadari akan masalah keuangan yang kita miliki. Mulai dari kebiasaan berbelanja secara online, utang, dan gaya hidup yang menyangkut rutinitas kopi di tempat kekinian misalnya, menjadi berlebihan padahal kesemuanya bisa dianggarkan. Apalagi belanja makanan dalam usaha membantu teman dan membuat roda ekonomi terus berputar.
Tidak ada salahnya untuk melakukan itu semua. Tapi sebaiknya buatlah anggaran. Agar niat baik kita dalam membantu, jangan sampai malah menguras tabungan sendiri karena merasa kita masih mampu.
Lalai membuat anggaran atau catatan keuangan untuk hal ini akan akan menimbulkan masalah keuangan yang terus menerus berulang sehingga malah membuat kita selalu kekurangan demi memenuhi gaya hidup.


2. Kurangi atau tiadakan kepemilikan kartu kredit


Kartu kredit adalah kartu utang. Dan sangat tidak boleh mempergunakan kartu kredit sebagai dana darurat. Menggunakan kartu kredit sebagai cara pembayaran boleh, asalkan memang semua tagihan di akhir bulan dilunasi.
Kartu kredit bisa menjadi teman, tapi bisa juga menjadi musuh dalam selimut. Dengan kemudahan pembayaran yang ditawarkan, kartu kredit malah bisa membuat kita membeli benda-benda atau barang-barang yang sebenarnya tidak kita perlukan.
Kartu kredit tidak selamanya buruk. Ada beberapa fasilitas pengembalian poin yang bisa ditukar dengan voucher belanja, atau system pembayaran bunga 0% yang bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan primer, seperti kulkas rusak, mesin cuci yang sudah minta pensiun dan lain-lain.
Ingatlah bahwa bunga yang ditawarkan besar, dan penggunaan karti kredit sebaiknya dibatasi hanya untuk 2 kartu. Sebaiknya gunakan kartu kredit hanya untuk kondisi yang benar-benar penting, bukan untuk belanja konsumtif.


3. Miliki pos-pos keuangan


Pos-pos keuangan penting dimiliki agar kita dapat belajar untuk menentukan budget keuangan, mengelola keuangan, dan disiplin dalam menentukan pengeluaran.
Ada banyak sebenarnya pengeluaran yang terukur dan tetap setiap bulannya, sehingga pengaturan budget keuangan melalui pos-pos keuangan ini seharusnya mudah. Menjadi tidak mudah biasanya karena ada pengeluaran yang ternyata melebihi budget yang sudah kita tetapkan sendiri. Disinilah peran kita untuk disiplin pada diri sendiri menjadi penting, dengan tidak mengambil kekurangan tersebut dari pos keuangan yang lain. Dan biasanya, pemenuhan gaya hiduplah yang memiliki pengeluaran terbesar setiap bulannya. Kurangi, dan kendalikan. Kita tentunya memiliki tujuan keuangan lain yang ingin dipenuhi.


4. Mulailah berinvestasi untuk memenuhi tujuan keuangan


Investasi seringkali menjadi alternative terakhir dalam pemenuhan kebutuhan bulanan. Biasanya seseorang akan melakukan pengeluaran terlebih dahulu untuk kebutuhan rutinnya, baru kemudian berinvestasi. Akibatnya, seringkali dana yang tersisa di setiap akhir bulan tidak cukup atau bahkan tidak ada untuk investasi.
Mulailah mengubah kebiasaan ini dengan berinvestasi terlebih dahulu, baru habiskan sisanya untuk kebutuhan bulanan. Jumlah investasi yang ideal adalah sebesar 10-15% dari gaji bulanan, dan apabila lebih akan lebih baik.
Ingatlah bahwa Anda memiliki tujuan keuangan lain seperti dana pensiun dan dana pendidikan anak yang juga harus disiapkan. Dengan berinvestasi sejak dini, tentunya dana yang dipersiapkan akan jauh lebih kecil daripada Anda harus menyiapkannya dalam waktu singkat.


5. Miliki dana darurat dan asuransi


Memiliki dana darurat dan asuransi adalah salah satu bagian dari detoks keuangan. Kita tidak akan pernah tahu kemalangan seperti apa yang akan menimpa kita, atau orang-orang yang dekat dengan kita. Tidak semua orang memiliki dana darurat, dan tidak semua orang memiliki asuransi. Walaupun Anda sudah memiliki BPJS, ada beberapa hal yang tidak dicover oleh BPJS dan ada beberapa hal juga yang tidak bisa dipenuhi oleh asuransi. Disinilah peran dana darurat menjadi sangat penting.
Dengan memiliki dana darurat maka kita akan membantu mengurangi kekhawatiran dari segi finansial apabila ternyata mendadak ada dana besar yang harus kita keluarkan, diluar dari pengeluaran pribadi. Milikilah dana darurat sedikitnya 6 bulan dari gaji. Simpan di tabungan yang terpisah dari tabungan utama agar Anda tidak mudah tergoda untuk mengambilnya.


6. Memahami aset apa saja yang dimiliki dan apakah bertambah atau berkurang


Aset kadang menjadi sesuatu yang sering lupa untuk diperhitungkan. Dengan menghitung dan menyadari bahwa ada penambahan atau pengurangan benda atau barang yang kita miliki, maka diharapkan akan bisa membuat kita mengukur sendiri apakah pencapaian atau tujuan keuangan kita sudah berhasil atau membaik, atau tidak.
Memang beberapa aset bisa mengalami depresiasi atau pengurangan nilai, seperti kendaraan dan alat-alat elektronik. Tapi setidaknya dengan tahu terus bagaimana aset yang kita miliki dan aset apa saja yang kita ingin beli, kita akan bisa mengukur sendiri bagaimana perkembangan keuangan kita ke depannya.


Ada banyak hal yang sebenarnya bisa kita lakukan untuk memperbaiki keuangan kita di tahun 2021 ini. Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan finansial apa yang kita lakukan di tahun lalu, terutama dengan adanya pandemic ini, adalah kesempatan kita untuk berefleksi dan memperbaiki apa yang kurang.
Usahakanlah tetap berinvestasi walaupun sedikit, daripada tidak sama sekali. Selain karena market sedang sangat menarik, tujuan keuangan akan lebih mudah dan lebih cepat tercapai, dengan investasi yang kita lakukan sekarang.