Porsi Ekspor Bakal Naik Jadi 15 Persen, Ini Strategi Steel Pipe Industry (ISSP)
EmitenNews.com - PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau dikenal Spindo menaikan porsi kontribusi ekspor produknya dari 7-8% menjadi 10-15% pada tahun ini. Dengan memperluas pasar dan menambah jenis produk yang akan di ekspor. Diantaranya di Australia dan beberapa negara di Asia.
Corporate Secretary & Investor Relations Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) Johannes W Edward mengatakan selama bertahun-tahun porsi ekspor hanya sebesar 2-3%. Namun, sejak 2018 perseroan telah menaikan porsi kontribusi ekspor sebanyak 5% menjadi ppaa kisaran 7-8%. "Namun kedepannya kami akan menaikan menjadi 10-15%. Jika biasanya pasar ekspor kami ke Amerika Serikat (AS) dan Kanada, kami akan usahakan ekspansi ke pasar Australia dan Asia," ungkap Johannes di sela KBSA Mirae Asset Sekuritas bersama ISSP, Kamis (27/1).
Menurut Johannes, produk ekspor sangat tergantung pada negara tujuan. Untuk AS dan Kanada, produk high value pipa, yaitu sprinkler. Hal ini karena produk mereka sudah memiliki sertifikasi khusus untuk kedua negara tersebut. Sedangkan untuk pasar Australia, produk pipa pancang menjadi produk yang diminati di negara tersebut. "Kami cukup pede untuk bisa masuk ke pasar Australia dan beberapa negara Asia tersebut. Karena produk kami berkualitas," jelasnya.
Dengan meningkatnya porsi kontribusi ekspor tersebut, Johanes optimistis akan mampu menyumbang kenaikan pendapatan pada tahun ini. Tahun ini, perseroan membidik kenaikan pendapatan sebesar Rp 30%. Jika dengan proyeksi pendapatan 2021 sebesar Rp 5 triliun, maka pendapatan naik menjadi Rp 6,5 triliun.
Lebih lanjut Johannes menyebutkan selain peningkatan porsi ekspor, masih ada dua penggerak utama untuk bisa mengejar target peningkatan pendapatan tersebut. Pertama, melakukan ekstensifikasi di sales yaitu dengan memperluas jankauan marketing dan tim sales hingga masuk ke 33 provinsi. Kedua, mengintensifkan lagi edukasi kepada end user baik secara online maupun langsung mengenai kekuatan dan kualitas produk yang dimiliki oleh ISSP.
Related News
Koreksi Minimalis, Laba Mitrabahtera (MBSS) 2023 Sisa USD24 Juta
Tergerus, Pengelola Starbucks (MAPI) 2023 Catat Laba Rp1,89 Triliun
Turun Tipis, Laba Tower Bersama (TBIG) 2023 Sisa Rp1,56 Triliun
Drop 142 Persen, Timah (TINS) 2023 Boncos Rp449,69 Miliar
Susut 19 Persen, Laba Antam (ANTM) 2023 Tersisa Rp3,07 Triliun
Meroket 755 Persen, Emiten Pak Lo (GJTL) 2023 Raup Laba Rp1,18 Triliun