EmitenNews.com - PT Nusantara Infrastructure (META) sepanjang 2021 konsisten menjaga stabilitas kinerja, dan bisnis di tengah Pandemi Covid-19. Pendapatan usaha, dan penjualan tumbuh 25,4 persen menjadi Rp675,1 miliar dari periode sama 2020 sekitar Rp538,4 miliar. Itu ditopang sektor jalan tol dengan pertumbuhan 33,8 persen menjadi Rp439,3 miliar dari edisi sama 2020 sejumlah Rp328,3 miliar. 


Selanjutnya, sektor energi terbarukan, tumbuh 26,9 persen menjadi Rp155,6 miliar dari periode sama 2020 sekitar Rp122,7 miliar. Kedua sektor itu, berkontribusi sebagai dampak pengembangan aset yaitu Jalan Tol Layang A.P. Pettarani di bawah entitas usaha anak yaitu Makassar Metro Network (MMN), dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lau Gunung di bawah entitas PT Inpola Meka Energi (IMN). Nah, dari pengembangan aset tersebut, total aset Nusantara Infrastructure pada 2021 tercatat Rp6,6 triliun atau naik 12,7 persen dibanding posisi tahun sebelumnya. Laba usaha tercatat Rp150,8 miliar, atau naik 13,6 persen dibanding edisi sama 2020 senilai Rp132,8 miliar dengan margin 22,3 persen. 


EBITDA tercatat Rp263,7 miliar atau naik 24,2 persen dibanding periode sama 2020 sebesar Rp212,3 miliar. Laba bersih terkumpul Rp25,7 miliar disebabkan peningkatan biaya non-recurring items pada pos beban operasional lainnya Rp65,4 miliar dari periode sama 2020 Rp32,0 miliar. Peningkatan beban amortisasi sebagai hasil pengembangan aset perseroan menjadi Rp112,9 miliar dari edis sama 2020 sebesar Rp79,5 miliar, dan lonjakan beban keuangan menjadi Rp143,9 miliar dari edisi sama 2020 sejumlah Rp61,6 miliar atas tambahan pinjaman kredit investasi baru Rp1,5 triliun pada PT Makassar Metro Network untuk pengembangan aset Jalan Tol Layang A.P. Pettarani, dan Rp375 miliar pada PT Inpola Meka Energi untuk pengembangan aset PLTA Lau Gunung. 


Perseroan sukses menerapkan strategi, dan respon tepat atas perkembangan kondisi eksternal, termasuk melakukan berbagai mitigasi seperti meningkatkan kualitas kinerja sehingga lebih mudah merealisasikan investasi, dan menerapkan growth strategy melalui kemitraan. Perseroan tetap berpegang teguh pada kebijakan health first, dan cash preservation dalam build cash, manage cash wisely terutama berhubungan dengan Opex & maintenance cost. Itu mendukung kestabilan kinerja dan bisnis perseroan di sepanjang tahun 2021 tetap terjaga. ”Perseroan fokus investasi sektor infrastruktur strategis berkualitas, mengedepankan keamanan, dan lingkungan hidup dengan mengedepankan tiga prinsip yakni mobilitas, akses, dan konektivitas,” tutur Ramdani Basri, Direktur Utama Nusantara Infrastructure.


Sepanjang 2021, kegiatan operasional sektor jalan tol menunjukkan perkembangan positif. Di antaranya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merestui rekomendasi teknis penggantian box culvert menjadi jembatan di atas Sungai Cibenda pada jalan tol BSD KM 8 ruas Pondok Aren-Serpong. Selain itu, Menteri PUPR telah menyetujui pembangunan jalan tol akses ke Makassar New Port. 


Pembiayaan proyek dibebankan kepada PT Bintaro Serpong Damai (BSD), sementara pemeliharaan ditangani PT JTSE. Melalui proyek itu, Badan Usaha Jalan Tol (BPJT) telah menambah lingkup wilayah kerja BSD dengan pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port. 


Dengan upaya disertai komitmen tinggi berbagai pihak untuk menjaga kinerja, meningkatkan kualitas performa, dan memperkuat keunggulan operasional unit bisnis, perseroan mampu menghadapi tantangan dan mempertahankan stabilitas bisnis bidang infrastruktur, sehingga pembangunan infrastruktur berkelanjutan terus terwujud. (*)