EmitenNews.com - Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) menyatakan telah mengirimkan Proposal Penyelamatan Garuda Indonesia kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN sebagai bentuk tanggung jawab di internal.


Sekarga melontarkan penolakan atas pernyataan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo yang menyatakan, membuka opsi kepailitan perusahaan dan rencana pergantian dengan Pelita Air Service .


Ketua Harian Sekarga Tomy Tampatty mengatakan, bahwa pernyataan tersebut melukai perasaan seluruh karyawan Garuda Indonesia Group dan keluarga serta para pelanggan.


"Pernyataan Wamen BUMN tersebut sangat melukai perasaan jutaan pelanggan dan pecinta Garuda Indonesia yang selama ini loyal menggunakan jasa Garuda Indonesia karena mereka merasakan kenyamanan dalam hal safety, security dan service. Pernyataan tersebut juga sangat melukai perasaan seluruh Karyawan Garuda Indonesia Group dan Keluarganya," kata Tomy di Jakarta, Sabtu (23/10).


Tomy juga menyinggung bahwa usulan kepailitan dapat melukai perasaan sejumlah masyarakat Aceh yang disebut telah menyumbangkan harta kepada Presiden Soekarno untuk pembelian pesawat pertama RI-001 Seulawah.


"Kami memohon kepada Bapak Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN memberikan dukungan penuh atas upaya penyelamatan Garuda Indonesia dan kami pun memohon dukungan doa dari seluruh anak bangsa untuk kelangsungan Garuda Indonesia, semoga Flag Carrier Garuda Indonesia dapat diselamatkan," ujar Dia.


Tomy berharap semua pemangku kepentingan untuk mendukung penyelamatan maskapai nasional Garuda Indonesia.


"Kami sangat berharap seluruh stakeholder dan anak bangsa mendukung penyelamatan Flag Carrier Garuda Indonesia. Khusus kepada pemerintah sebagai pemilik 64,54 persen saham kiranya dapat ikut mendukung penyelamatan Flag Carrier Garuda Indonesia," kata Tomy.


Menurut Tomy, sebagai wujud dari sense of crisis di internal Garuda Indonesia, pihaknya sudah melakukan efisiensi. "Salah satunya pemotongan penghasilan seluruh karyawan Garuda Indonesia sebesar 25 hingga 50 persen sejak pandemi Covid-19 tahun 2020 sampai saat ini," ujar Tomy.


Tomy juga meminta semua pihak untuk tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang dapat mempengaruhi menurunnya kepercayaan publik dan semangat kerja karyawan.


"Khusus kepada pemerintah sebagai pemilik 64,54 persen saham Garuda Indonesia kiranya dapat ikut mendukung penyelamatan Garuda," ungkap Tomy.