70 Cekungan Belum Dieksplorasi, Pemerintah Fokus Kembangkan Lima Area Migas di Timur
Kementerian ESDM dok Liputan6.
EmitenNews.com - Pemerintah fokus mengembangkan lima area minyak dan gas bumi (migas) di wilayah timur. Indonesia memiliki 70 cekungan yang belum dieksplorasi dengan fokus pengembangan berada di lima area, yakni Buton, Seram, Warin, Aru, dan Timor yang berlokasi di wilayah timur.
"Indonesia masih punya banyak basin yang belum dieksplorasi. Itu bukan hal mudah. Saat ini pemerintah fokus pada lima area tersebut," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji, Selasa (28/6/2022).
Lima area minyak dan gas bumi yang menjadi fokus pengembangan pemerintah tersebut merupakan hasil survei seismik dua dimensi sepanjang 32 kilometer di wilayah kerja Jambi Merang oleh Pertamina Hulu Energi yang berlangsung sejak 20 November 2019 dan rampung pada 3 Agustus 2020.
Survei seismik itu menjadi yang terpanjang di Asia Pasifik dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.Bagusnya, mampu diselesaikan hanya dalam kurun waktu 261 hari.
Survei tersebut mencakup 35 cekungan dari 128 cekungan di Indonesia yang terdiri atas enam producing basin, tujuh discovery basin, lima explored basin. Sebanyak 17 lainnya merupakan cekungan baru atau unexplored basin yang belum pernah tersentuh sebelumnya.
Selain lima area itu terdapat pula dua area lainnya yang diperkirakan memiliki potensi cadangan migas cukup besar, yaitu wilayah kerja Andaman I, II dan III, serta WK Agung I dan II.
Untuk Andaman I, II dan III di daerah frontier Laut Andaman telah dilakukan pengeboran. Sedangkan, wilayah kerja Agung I dan II, telah dilakukan penandatanganan kontrak kerja sama antara SKK Migas dengan BP pada 20 Juni 2022. ***
Related News
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya
BI Kerahkan Empat Instrumen untuk Jaga Stabilitas Rupiah