EmitenNews.com - Donny Hutabarat menguras kepemilikan saham Bank BNI (BBNI). Itu dilakukan dengan melepas 5 juta saham bank pelat merah tersebut. Divestasi telah dipatenkan pada 27 Maret 2025. 

Transaksi penjualan terjadi dengan kisaran harga Rp4.190-4.240 per eksemplar. Menyusul skema harga tersebut, sang komisaris perseroan itu, dipastikan merogoh dana kisaran Rp20,95 miliar hingga Rp21,2 miliar. 

Menyusul penuntasan transaksi itu, timbunan saham Bank BNI dalam pangkuan Donny tersisa 200 eksemplar. Mengalami perosotan 0,01341 persen dari periode sebelum transaksi dengan tabulasi saham tidak kurang dari 5 juta lembar.

Sebelumnya, pada 26 Maret 2025, Donny sampat menyerok 700 ribu lembar dengan kisaran harga Rp4.030-4.210 per helai. Dengan pola harga itu, Donny dipaksa mengeluarkan dana taktis sejumlah Rp2,82 miliar hingga Rp2,94 miliar. 

”Tujuan transaksi dilakukan untuk kepentingan investasi dengan status kepemilikan saham secara langsung,” tukas Okki Rushartomo Budiprabowo, Corporate Secretary Bank Negara Indonesia. 

Tindakan Donny itu tergolong kontras. Pasalnya, BNI akan membagi dividen Rp13,95 triliun. Alokasi dividen itu, setara 65 persen dari koleksi laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp21,46 triliun. So, para investor akan mendapat jatah dividen Rp374,06 per lembar. 

Dengan keputusan itu, Donny telah membuang peluang untuk mendulang dividen sejumlah Rp1,87 miliar. Adapun jadwal pembagian dividen BNI sebagai berikut. Cum dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 14 April 2025. Ex dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 15 April 2025. 

Cum dividen pasar tunai pada 16 April 2025. Ex dividen pasar tunai pada 17 April 2025. Daftar pemegang saham berhak atas dividen tunai alias recording date pada 16 April 2025 pukul 16.00 WIB. Pembayaran dividen dilakukan pada 25 April 2025. (*)