Abaikan Fluktuasi di Wall Street, Indeks Saham Asia Dibuka Menguat
EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Selasa (8/2) dibuka menguat, karena investor mengabaikan volatilitas yang terjadi pada indeks saham utama di Wall Street.
Semalam indeks saham S&P 500 dan NASDAQ menyerah pada tekanan jual sehingga berakhir melemah di tengah rilis laporan keuangan 4Q21 dari sejumlah perusahaan raksasa di bidang Teknologi yang keluar beragam (mixed).
Salah satu sentimen penekan indeks saham, menurut analis Phillip Sekuritas Dustin Dana Pramitha, adalah prospek pengetatan kebijakan moneter paling tajam sejak tahun 1990an. "Pelaku pasar menimbang dampak dari kenaikan lebih dari lima kali kenaikan suku bunga sebesar 0.25% oleh bank sentral AS (Federal Reserve) tahun ini," jelasnya.
Bank sentral Eropa (ECB) dan bank sentral Inggris (BOE) diyakini akan mengikuti jejak langkah Fed dengan memperketat kebijakan moneter tahun ini.
Sentimen lainnya adalah antisipasi investor atas rilis data inflasi (CPI) AS minggu ini yang memprediksi laju inflasi AS akan mencapai 7.3% Y/Y di bulan Januari, tertinggi sejak 1982. Akibatnya, harga emas masih bertahan di atas USD1,800 per ons seiring meningkatnya risiko inflasi dan risiko geopolitik.
Meskipun demikian, di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury note) turun 1.4 bps menjadi 1.92%.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah turun karena kekhawatiran mengenai pasokan yang ketat berhasil di imbangi oleh sinyal kemajuan dalam pembicaraan nuklir antara AS dan Iran yang jika sukses mencapai kesepakatan akan mengarah pada penghapusan sanksi atas penjualan minyak Iran.
Untuk perdagangan di BEI hari ini Phillip Sekuritas memprediksi IHSG cenderung menguat di rentang support 6.768 - resistance 6.824. Berikut data teknikal saham unggulannya.
ALDO
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 1245
Target Price 1 : 1345
Target Price 2 : 1395
Stop Loss : 1145
BBSI
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Sideways
Trade Buy : 5250
Target Price 1 : 5700
Target Price 2 : 5900
Stop Loss : 4825
MYOR
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 1895
Target Price 1 : 1935
Target Price 2 : 1955
Stop Loss : 185.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha