EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kompak ditutup melemah. Itu dipicu pelemahan saham sektor teknologi khususnya berhubungan dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). Apalagi, investor bersikap hati-hati menjelang rilis laporan keuangan Nvidia, dan data ketenagakerjaan September 2025. 

Saham Nvidia terkoreksi 1,88 persen akan merilis kinerja keuangan kuartal ketiga pada Rabu usai penutupan perdagangan. Investor sangat menanti kinerja keuangan Nvidia untuk memastikan apakah kekhawatiran terhadap valuasi saham teknologi berbasis AI dianggap sudah terlalu mahal terbukti atau tidak. 

Sementara itu, Biro Statistik Ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) akan merilis data ketenagakerjaan edisi September 2025 setelah tertunda karena government shutdown. Data itu, sangat krusial karena merupakan salah satu dasar bagi The Fed dalam memutuskan kebijakan moneter.

Koreksi Wall Street, dan pelemahan mayoritas harga komoditas diprediksi menjadi sentimen negatif pasar. Aksi beli investor asing saham perbankan besar setelah Bank BCA (BBCA) melirilis kinerja bulanan sesuai eskspektasi diprediksi menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).

Dengan begitu, indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 8.360-8.305, dan resistance 8.475-8.530. Menilik data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan investor menyerok saham MAPI, MAPA, BBCA, BBRI, UNVR, dan ISAT. (*)