EmitenNews.com - Bumi Resources (BUMI) bakal merilis obligasi Rp721,61 miliar. Surat utang itu, bagian dari obligasi berkelanjutan I dengan target Rp5 triliun. Dan, emiten besutan Bakrie Group itu, telah menerbitkan obligasi tahap I senilai Rp350 miliar. 

Nah, untuk obligasi tahap II tahun ini, surat utang Rp721,61 miliar akan menyapa pelaku pasar dalam dua seri. Seri A sebesar Rp149,33 miliar berbunga tetap 8 persen per tahun berjangka 3 tahun. Seri B senilai Rp572,28 miliar berbunga 9,25 per tahun berjangka 5 tahun.

Bunga obligasi dibayar setiap tiga bulan. Bunga pertama akan dibayar pada 9 Desember 2025, sedang bunga terakhir sekaligus jatuh tempo akan dibayar pada 9 September 2028 obligasi seri A, dan 9 September 2030 obligasi Seri B. Pelunasan obligasi dilakukan penuh saat jatuh tempo.

Dana hasil obligasi sekitar 45,34 persen digunakan untuk pengembangan bisnis untuk kewajiban pembayaran tahap 2 dari total nilai rencana akuisisi terhadap Wolfram Limited (WFL), suatu perusahaan berdasar hukum Australia Barat, dan terdaftar pada Australian Securities Investments Commission.

Itu berdasar Certificate of Registration pada 8 Juli 2022 yang memiliki kegiatan usaha sebagai perusahaan tambang tembaga, dan emas dengan izin pertambangan (mining license) No. ML 10343 berlaku sampai dengan 31 Desember 2036. Setelah akuisisi WFL beres, WFL telah menjadi anak usaha perseroan.

Selanjutnya, sekitar 13,71 persen untuk pemberian pinjaman kepada WFL. Selanjutnya, sekitar 3,07 persen untuk pengembangan pabrik pengolahan bijih. Sekitar 9,20 persen untuk biaya eksplorasi WFL, dan sisanya untuk keperluan modal kerja WFL yang antara lain berupa biaya karyawan, environmental cost, safety cost, serta iuran wajib atas operasi tambang sehubungan dengan kegiatan operasional WFL. 

Sisa dari hasil penerbitan surat tersebut selanjutnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Antara lain biaya karyawan, biaya jasa profesional, biaya pajak, dan biaya keuangan sehubungan dengan kegiatan operasional perseroan. Obligasi itu, telah mengantongi rating idA+ dari Pefindo.

Dengan demikian, jadwal penerbitan obligasi menjadi sebagai berikut. Masa penawaran umum pada 2-3 September 2025. penjatahan pada 4 September 2025. Pengembalian uang pemesanan pada 9 September 2025. Distribusi secara elektronik pada 9 September 2025. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 10 September 2025. (*)