AMMN Milik Agoes Projo dan Kolega RUPST Hari Ini, Ada Agenda Penting!

Manajemen AMMN ketika mencatakan sahamnya di BEI.
EmitenNews.com - Emiten tambang mineral milik Agoes Projosasmito, Anthoni Salim dan keluarga Panigoro PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN), emiten tambang raksasa milik trio pengusaha besar Agoes Projosasmito, Anthoni Salim, dan keluarga Panigoro, resmi mengumumkan pengunduran diri Alexander Ramlie dari kursi Direktur Utama.
Manajemen menyampaikan bahwa surat pengunduran diri Alexander telah diterima pada 14 Juni 2025, dan akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Senin (16/6).
"Pengunduran diri ini diajukan sehubungan dengan rencana pengangkatan beliau sebagai Komisaris Perseroan," tulis manajemen AMMN dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tak hanya melepas posisi pucuk pimpinan, AMMN juga langsung menyiapkan pengganti. Nama Arief Widyawan Sidarto, profesional kawakan yang pernah menjabat sebagai Dirut Rajawali Corpora, diusulkan untuk naik sebagai Direktur Utama menggantikan Alexander.
Sebagai informasi Arief adalah lulusan summa cum laude dari University of Pennsylvania di bidang keuangan dan teknik, dan meraih gelar MBA dari Harvard Business School. Kariernya diawali di Goldman Sachs New York pada 1991, sebelum memimpin investasi perbankan perusahaan di Asia Tenggara.
Selama berkiprah di Rajawali, Arief aktif dalam berbagai komite strategis, mulai dari keuangan, etika, audit, hingga manajemen risiko.
RUPST hari ini dijadwalkan membahas dua agenda utama: pengunduran diri Alexander Ramlie sebagai Direktur Utama dan pengangkatan sebagai Komisaris, serta pengusulan Arief Sidarto sebagai Direktur Utama yang baru.
Perlu diketahui PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN), mencatat kerugian fantastis pada tiga bulan pertama tahun ini.
AMMNmembukukan rugi bersih USD 138,76 juta atau setara Rp 2,28 triliun (asumsi kurs Rp 16.445/US$).
Angka ini anjlok dari capaian laba USD 129,06 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Berbaliknya laba menjadi rugi terjadi karena angka penjualan yang turun signifikan. Penjualan tembaga AMMN turun 99,92% menjadi USD 247 ribu dari semula mencapai US$ 310 juta.
Sementara itu, penjualan emas AMMN anjlok 99,35% menjadi USD1,88 juta dari semula mencapai USD 291 juta tahun sebelumnya.
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menjadi perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), setelah resmi mencatatkan sahamnya pada Jumat (7/7/2023). Emiten ber kode saham AMMN ini menerbitkan 6,32 miliar saham biasa atau setara 8,8 persen saham ke publik, dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga penawaran sebesar Rp1.695 setiap saham. Dengan demikian, nilai penawaran umum perdana saham sebesar Rp10,73 triliun, merupakan IPO terbesar di Indonesia tahun 2023 hingga saat ini.
Related News

Dividen Rp1,62 Miliar, CHIP Targetkan Kinerja Tumbuh 10 Persen di 2025

PINTU Futures Catat Performa Positif di Mei 2025

Amman Mineral (AMMN) Putuskan Tak Bagi Dividen, Ini Alasannya

Saham NINE Dilego Lagi Investor Cayman Islands 15 Juta Lembar

Saham Gocap Hampir 2 Tahun, Kini Tebar Dividen Mini

Carsurin (CRSN) Ungkap Transaksi Baru