Analis Market (23/12/20) : IHSG Berpotensi Konsolidasi Karena Sentimen Pelemahan Global
EmitenNews.com- Riset harian Sucor Sekuritas Indra Tedja Kusuma menyatakan, kemarin (22/12/20) Dow -200 poin (-0.67%), Nasdaq +65 poin (+0.51%), S&P -7 poin (-0.21%). S&P 500 turun tiga sesi berturut-turut, bahkan setelah Kongres menyetujui paket bantuan virus corona yang telah lama tertunda. Saham tertekan karena kekhawatiran tentang varian baru Covid-19 di Inggris. Banyak negara Eropa menerapkan pembatasan perjalanan pada pengunjung dari Inggris, dan Gubernur New York Andrew Cuomo meminta Amerika Serikat untuk mengambil tindakan serupa. Kemarin (22/12/20) IHSG ditutup -142 poin (-2.31%) ke posisi 6023. Data perdagangan mencatat investor asing net sell Rp694 milliar. IHSG terlihat masih berpotensi konsolidasi karena tekanan sentimen pelemahan global. Kabar varian baru covid-19 di Inggris, terlihat menganggu optimisme investor bursa domestic yang telah dibangun selama ini. Dari dalam negeri, sentimen reshuffle cabinet Indonesia Maju diharapkan dapat memberikan angin segar untuk pasar. Pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi 2021 akan positif seiring perkembangan vaksin Covid-19 dan pelaksanaan Undang-Undang Cipta Kerja, meskipun situasi ekonomi masih diliputi ketidakpastian. Berbagai kebijakan yang dinilai baik akan dilanjutkan tahun depan. Pemerintah menargetkan pertumbuhan tahun depan 4.5-5.5 persen, dimana target ini sama atau atau lebih tinggi daripada proyeksi Lembaga internasional, seperti ADB 4.5 persen, World Bank 4.4 persen,OECD 4 persen.
Related News
Efek BI Rate ke Saham: Sektor Apa yang Bakal Cuan di Tahun 2026?
BI Rate 4,75 Persen: Strategi atau Sinyal Badai Pasar Saham 2026?
Prospek SUPA: PBV Menarik, Tapi Siapkah Hadapi Risiko NPL UMKM 2026?
Flywheel Superbank: Akankah AI dan Ekosistem Grab Jadi Moat Abadi?
Fundamental: Evolusi Ekosistem Grab-Emtek jadi Turnaround Superbank!
IPO SUPA dan Ledakan ARA: Standar Baru Ecosystem Banking Kah?





