EmitenNews.com- Riset harian Sucor sekuritas Indra Tedja Kusuma menyampaikan, Bursa Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan akhir pekan. Indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah terseret oleh penurunan harga saham Intel -9,29% dan IBM -9,91% menyusul hasil kinerja kuartalan yang meleset dari perkiraan, serta memudarnya harapan pembukaan kembali aktivitas ekonomi secara penuh dalam beberapa bulan mendatang. Dow Jones ditutup turun 179,03 poin (-0,57%) ke level 30.996,98, S&P 500 kehilangan 11,6 poin (-0,30%) ke posisi 3.841,47, sedangkan Nasdaq berhasil menguat tipis 12,15 poin (+0,09%) menjadi 13.543,06. Selama sepekan terakhir ketiga indeks bursa saham AS berhasil menguat, dengan Dow Jones naik +0,59%, S&P 500 menguat +1,94% dan Nasdaq melonjak +4,19%. Sementara dari dalam negeri, IHSG ditutup melemah -106,765 poin (-1,66%) ke level 6.307,127 pada akhir pekan. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 137 miliar di pasar reguler. Sepanjang pekan lalu IHSG tercatat melorot -1,04%, meski investor asing membukukan net buy di pasar reguler senilai Rp 632 miliar dalam sepekan. Kecemasan terkait tingginya kasus Covid-19 secara nasional yang diikuti dengan perpanjangan pembatasan sosial (PPKM) di Jawa-Bali oleh pemerintah pusat yang berlaku hingga 8 Februari 2021, menjadi katalis negatif yang menekan laju IHSG pada pekan lalu. IHSG gagal mempertahankan penguatan di awal pekan yang didorong oleh sentimen pelantikan Presiden AS Joe Biden yang menjanjikan akan menggelontorkan stimulus tambahan senilai US$ 1,9 triliun, di luar stimulus US$ 900 miliar yang diteken pada Desember lalu. Sementara keputusan BI yang mempertahankan suku bunga acuan di level 3,75% sesuai ekspektasi dinilai netral oleh pelaku pasar. Kebijakan pemerintah dalam memperpanjang masa PPKM untuk 2 pekan kedepan, ditengah belum adanya katalis positif dari dalam negeri yang bisa mendorong market akan menahan laju penguatan IHSG. Meski saat ini IHSG masih berada dalam tren naik dengan bergerak di dalam uptrend channelnya, namun terlihat kekuatan kenaikannya mulai berkurang. Saat ini IHSG berada di area persimpangan antara melanjutkan uptrendnya atau mulai bergerak turun dalam jangka pendek. Skenario bullish terjadi apabila IHSG mampu bertahan di support 6288 dan melanjutkan kenaikannya menuju 6504 lagi. Namun apabila turun di bawah 6288, maka IHSG akan memilih skenario bearish jangka pendek membentuk pola bearish double top menuju area support gap bawah dikisaran 6158-6190. Indikator teknikal MACD yang telah death cross mengindikasikan bahwa IHSG cenderung bergerak negatif.