Analis Market (26/01/2021) : IHSG Berpotensi Menguat Pada Support Resistance 6248-6400
IHSG (-0.77%) ditutup turun signifikan sebesar 48.55 poin kelevel 6258.57 disaat mayoritas indeks saham Asia ditutup naik. Aksi kekhawatiran investor terhadap kasus BPJS Ketenagakerjaan yang diselidiki secara intensif oleh Kejagung dan keputusan pemerintah untuk besaran dividen paling banyak 30% dari laba pada ketentuan tentang lembaga pengelolaan investasi (LPI). Saham-saham property (-2.66%) turun paling dalam dimana mayoritas saham konstruksi auto reject bawah. Ketakutan investor akan dampak pengenaan kewajiban pembayaran dividen terhadap performa keuangan perusahaan terkait menjadi alasan terlepas penguatan yang telah cukup tinggi pada saham-saham konstruksi. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar 172.40 miliar rupiah dengan saham-saham BBRI, INKP dan BMRI menjadi top net buy value investor asing.
Bursa Eropa membuka perdagangan dizona negatif. Indeks Eurostoxx (-0.05%), FTSE (-0.14%), DAX (-0.04%) dan CAC40 (-0.34%) turun meskipun nilai tukar Euro naik 0,1% menjadi $ 1,2178 dan Pound Inggris naik 0,2% menjadi $ 1,3713. Harga komoditas Minyak mentah West Texas Intermediate naik 1,2% menjadi $ 52,58 per barel. Selanjutnya investor akan menanti rentetan hasil laporan keuangan untuk tahun buku 2020, Hasil Gubernur Bank Rakyat China Yi Gang dan Kepala Ekonom Bank Sentral Eropa Philip Lane berbicara di sebuah konferensi dan Data tentang harga rumah AS dan kepercayaan konsumen dirilis Selasa.
Secara teknikal IHSG bergerak whipsaw disupport moving average 20 hari dengan indikasi bergerak menguat pada perdagangan selanjutnya menguji resistance moving average 5 hari dan resistance level. Indikator stochastic tertekan mendekati area oversold dengan indikator MACD yang telah bergerak cukup rendah. Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi menguat pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 6248-6400. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; ACES, ADRO, ASRI, BSDE, JSMR, MAIN, WIKA.
Related News
Prospek SUPA: PBV Menarik, Tapi Siapkah Hadapi Risiko NPL UMKM 2026?
Flywheel Superbank: Akankah AI dan Ekosistem Grab Jadi Moat Abadi?
Fundamental: Evolusi Ekosistem Grab-Emtek jadi Turnaround Superbank!
IPO SUPA dan Ledakan ARA: Standar Baru Ecosystem Banking Kah?
Pajak Ekspor Batubara: Sinyal Kritis Kompresi Marjin Komoditas?
Prospek BREN: Inkremental vs Valuasi Didorong Scarcity





