EmitenNews.com – Riset harian Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menyebutkan, IHSG (-0.50%) ditutup turun setengah persen sebesar 31.00 poin kelevel 6109.17 setelah sempat overshoot hingga dibawah 6000. Sektor pertambangan (-1.84%) dan Aneka Industri (-1.55%) menjadi penekan IHSG hingga akhir sesi perdagangan sedangkan saham-saham pada sektor Pertanian (+2.48%), Infrastruktur (+1.82%) dan Property (+1.51%) mampu menahan pelemahan IHSG dengan menguat. Pembentukan SWF yang mulai memasuki tahap akhir dan Penguatan harga CPO sebesar 3.64% kelevel 3385 ringgit permton menjadi optimisme investor. Investor asing tercatat net sell tipis sebesar 6.78 miliar pada perdagangan hari ini karena investor domestik kembali yang mulai optimis setelah IHSG menyentuh level psikologis 6000. Leader: TLKM, EMTK, TBIG, WIKA, SMCB Laggard: BRPT, UNVR, INCO, BBRI, BBCA Secara teknikal IHSG sempat menyentuh level psikologis 6000 dan MA50. Indikator stocahstic mulai terlihat jenuh jual dengan indikator MACD yang telah memasuki area undervalue. Indikasi rebound IHSG cukup terbuka setelah terlihat kuat diatas psikologis 6000. Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi menguat pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 6100-6256. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; ACST, ADHI, ADRO, AKRA, BBCA, BSDE, JSMR, LPPF, LSIP, PTPP, SSMS, TLKM, WIKA, WSKT. Indeks Nikkei (-1.65%) dan TOPIX (-1.51%) ditutup melemah lebih dari sepersen mengiringi pelemahan indeks ekuitas di AS semalam. Laporan pendapatan yang mengecewakan dari raksasa teknologi menambah kekhawatiran tentang penilaian saham yang telah overvalue. Harga minyak WTI turun 0.8% menjadi $52.44 perbarrel sedangkan Batubara (+1.80%) dan CPO (+3.64%) naik cukup optimis. Secara sentimen IHSG berpotensi kembali penuh tekanan dari bursa global yang alami pelemahan.