Asing Keluar Rp615 Miliar Ditengah IHSG Melonjak 3,5 Persen. 6 Saham Ini Yang Dijualnya Pada Perdagangan Senin (1/2)
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI hingga penutupan perdagangan saham Senin (!/2) berakhir naik Melonjak 205,19 poin atau 3,50 persen ke 6.067,54. Total volume transaksi perdagangan saham mencapai 22,39 miliar saham dengan total nilai Rp 24,02 triliun.Sebanyak 350 saham naik, 163 saham turun dan 123 tak mengalami perubahan harga. Sementara itu investor asing mencatatkan penjualan bersih alias net sell sebesar Rp615 miliar. Saham - saham yang dijual asinng dengan nilai terbesar adalah. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp244 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp227,6 miliar, PT Astra International Indonesia (ASII) senilai Rp111 miliar, PT Tower Bersama Infrastructur Tbk (TBIG) senilai Rp50 miliar, PT Merdeka Cooper & Gold (MDKA) senilai Rp42 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp34 miliar. Dari 10 indeks sektoral yang ada, tercatat sebanyak 9 sektor berhasil mendorong IHSG menguat ke zona hijau. Sektor yang paling bullish adalah sektor pertambangan yang meroket 6,67%. Selain itu yang menguat antara lain; sektor manufaktur naik 3,08%, sektor perdagangan naik 3,05%, sektor Perbankan naik 2,94%, sektor Agri naik 3,47%, sektor Industri Dasar positif 6,58%, sektor Infrastruktur naik 4,96%, sektor Property positif 3,96%, dan sektor Consumer menguat 1,67%. Sedangkan sektor yang masih melemah adalah sektor aneka industry yang terkoreksi -0,51%. Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga diantaranya TKIM sebesar Rp1.600 menjadi Rp14.800 per lembar dan DCII sebesar Rp1.425 menjadi Rp8.575 per lembar serta UNTR sebesar Rp1.000 menjadi Rp23.850 per lembar. Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya MEGA sebesar Rp300 menjadi Rp8.700 per lembar dan SCCO sebesar Rp225 menjadi Rp9.575 per lembar serta MKPI sebesar Rp175 menjadi Rp28.625 per lembar. Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya ANTM 220.308 kali senilai Rp5,08 triliun dan BRIS sebanyak 149.868 kali senilai Rp2,03 triliun serta BBRI sebanyak 68.031 kali senilai Rp1,35 triliun.
Related News
Data Bicara: Cara Atur Strategi Portofolio di Tahun 2026!
Efek BI Rate ke Saham: Sektor Apa yang Bakal Cuan di Tahun 2026?
BI Rate 4,75 Persen: Strategi atau Sinyal Badai Pasar Saham 2026?
Prospek SUPA: PBV Menarik, Tapi Siapkah Hadapi Risiko NPL UMKM 2026?
Flywheel Superbank: Akankah AI dan Ekosistem Grab Jadi Moat Abadi?
Fundamental: Evolusi Ekosistem Grab-Emtek jadi Turnaround Superbank!





