Asing Net Buy Rp144 Miliar Namun IHSG Anjlok 1 Persen. Tiga Saham Ini Yang Diborong Asing
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir perdagangan awal pekan ini ditutup turun 60,67 poin atau 1 persen ke level 6.000,58 pada Senin (7/10). Total volume transaksi bursa mencapai 17,22 miliar saham dengan total nilai transaksi Rp 7,39 triliun. Sebanyak 272 saham turun harga di awal pekan ini. Sebanyak 131 saham masih tercatat menguat, dan 138 saham stagnan. Sementara investor asing mencatat pembelian bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp 57,09 miliar. Sedangkan pembelian bersih asing di seluruh pasar mencapai Rp 144,84 miliar. Baca juga: Penutupan Sesi I, IHSG Tergerus 0,50 Persen ke Level 6.031,00 Seluruh sektor turun, sektor industri dasar turun, sebesar 2,51 persen. Sektor manufaktur merosot 1,75 persen. Sektor barang konsumen turun 1,47 persen. Sektor aneka industri turun 1,28 persen dan Sektor infrastruktur turun 1,16 persen. Saham-saham yang mengalami kenaikan harga diantaranya ARTO sebesar Rp520 menjadi Rp2.630 per lembar dan PRDA sebesar Rp260 menjadi Rp4.760 per lembar serta KRAH sebesar Rp235 menjadi Rp1.180 per lembar. Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya UNVR sebesar Rp1.425 menjadi Rp44.000 per lembar dan INTP sebesar Rp650 menjadi Rp18.550 per lembar serta TPIA sebesar Rp300 mnejadi Rp8.000 per lembar. Saham-saham teraktif yang diperdagangkan yakni POSA sebanyak 27.167 kali senilai Rp155,25 miliar diikuti MAMI sebanyak 22.481 kali senilai Rp54,98 miliar serta KPIG sebanyak 14.889 kali senilai Rp3,26 miliar. Investor asing mencatat pembelian bersih di pasar reguler sebesar Rp 57,09 miliar. Sedangkan pembelian bersih asing di seluruh pasar mencapai Rp 144,84 miliar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 171,5 miliar, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 110 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 17,1 miliar.
Related News
Grup Hashim & Northstar di FiberCo ISAT: Siapa yang Bakal Cuan Besar?
Uang Kaget ISAT Rp14,6T: Strategi Jenius atau Obral Aset Indosat?
Di Balik INET: Siapakah Otak Right Issue Rp3,2T?
Right Issue INET Rp3,2T: Jebakan Dilusi atau Rejeki Nomplok 2026?
Bumi di Persimpangan Jalan? Analisis Rahasia Lonjakan FFO 26 Persen
Bukan Sekadar Harga Batu Bara: Bedah Rahasia Rating idA+ BUMI!





