Bahaya MERS-CoV Mengancam, Jemaah Haji Indonesia Diminta Tetap Protokol Kesehatan
Ilustrasi Covid-19. dok. Kemenkes.
EmitenNews.com - Calon jemaah haji Indonesia harus mewaspadai penularan MERS-CoV. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau jemaah haji asal Indonesia menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih untuk mencegah penularan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) itu. Meski Covid-19 tidak lagi dianggap darurat kesehatan, perilaku sehat, dengan menerapkan protokol kesehatan, wajib dilaksanakan.
Dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (13/5/2023), Sekretaris Jenderal Kemenkes, Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, walau pun MERS-CoV belum menjadi kegawatdaruratan kesehatan, namun jemaah haji Indonesia harus tetap mewaspadai penularannya.
Sejauh ini, pihak Kemenkes mengungkapkan, belum ditemukan vaksin spesifik untuk mencegah infeksi MERS-CoV. Karena itu, perilaku hidup sehat dan bersih efektif untuk mencegah penularan virus tersebut.
Jemaah haji Indonesia diminta rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau menggunakan disinfektan. Selain itu, Kemenkes mengingatkan jemaah tetap memakai masker saat beraktivitas terutama di kerumunan.
Jika memiliki masalah kesehatan, jemaah haji harus segera berkonsultasi dengan petugas kesehatan.
"Kami berharap para jemaah haji terus menerapkan protokol kesehatan, menjaga kondisi tubuh dengan istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Jika tubuh sehat maka ibadah haji pun lancar," ujarnya.
Jemaah juga diminta tetap waspada dengan penularan Covid-19. Meski Covid-19 sudah tidak lagi berstatus darurat kesehatan global, tetapi kasus baru Covid-19 masih bermunculan. Karena itu, jemaah haji diimbau untuk melengkapi vaksinasi Covid-19.
Vaksinasi dosis lengkap sangat penting dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.
MERS-CoV yang bermula dari Timur Tengah ini merupakan turunan dari virus corona yang dapat menyebabkan penyakit sistem pernapasan dan menimbulkan kematian. Cara penularan MERS-CoV yakni melalui kontak langsung dengan penderita MERS-CoV melalui percikan dahak (droplet) saat pasien bersin.
Related News
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan
JK Apresiasi Pembangunan Gedung Baru 15 Lantai FEB Unhas
November Ini, Desk Judi Online Ajukan 651 Pemblokiran Rekening Bank