EmitenNews.com - PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah atau Bank Jateng pada 2025 membagi dividen senilai Rp1,12 triliun. Angka itu mengalir kepada pemerintah provinsi dan 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang merupakan pemegang saham Bank Jateng.

Dividen tersebut akan dimasukkan dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) pemerintah daerah masing-masing, kemudian dipergunakan untuk membangun Jawa Tengah.

“PAD ini dipergunakan sesuai konsep prioritas yang ada di Jawa Tengah. Kami berharap, masyarakat Jawa Tengah bisa memanfaatkan keberadaan Bank Jateng, sehingga ke depan akan menjadi lebih besar lagi,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno, dikutip dari situs Pemprov Jateng, Senin (22/12).

Dia menjelaskan, pendapatan daerah untuk pembangunan berasal dari dana transfer dan PAD. Pada saat terjadi pengurangan dana transfer, pendapatan untuk pembangunan di Jawa Tengah bertumpu pada PAD.

“PAD ini salah satunya adalah dividen dari Bank Jateng,” urainya.

Disampaikan, Bank Jateng memastikan uang yang beredar benar-benar berputar di Jawa Tengah. Sebab, uang tersebut dipergunakan untuk membangun provinsi ini.

Sumarno membeberkan, pada 2025 ini laba yang diperoleh oleh Bank Jateng dinilai paling tinggi, dibandingkan dengan Bank BPD di Pulau Jawa.

“Kalau aset dibandingkan bank daerah lainnya di Pulau Jawa, kita nomor tiga. Tetapi total laba Bank Jateng tahun ini masih yang tertinggi,” ungkap dia.

Sekda mengatakan, Bank Jateng adalah milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sebagai bank milik masyarakat Jawa Tengah, diharapkan warga dapat menjaga dan berkontribusi melalui pemanfaatan lembaga keuangan ini.(*)