BEI Interogasi TGUK Soal Akuisisi, Jawabannya Mengejutkan!

Manajemen TGUK saat listing perdana pencatatan sahamnya di Bursa.
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) terkait bahwa perusahaan holding asal Singapura, Visionary Capital Global Pte. Ltd., tengah dalam proses pengambilalihan mayoritas saham TGUK sebesar 59,34%.
Manajemen TGUK dalam menanggapi permintaan penjelasan BEI Selasa (27/5) mengungkapkan bahwa Visionary Capital Global — perusahaan investasi yang berasal dari Singapura didirikan khusus untuk mengambil alih kendali atas TGUK dari pemilik saham pengendali saat ini, PT Dinasti Kreatif Indonesia.
Latar belakang dan alasan pemegang saham pendiri melakakukan penjualan adalah sebagai langkah bersama dengan calon pengendali baru untuk melakukan ekspansi bisnis yang dapat meningkatkan pertumbuhan Perseroan.
" Calon pengendali baru akan menambahkan lini bisnis frozen food yang diharapkan dapat mensinergikan usaha perseroan di bidang food and beverages dan frozen food, dengan tujuan memperbaiki kondisi keuangan perseroan,” tulis Corporate Secretary TGUK dalam menjawab surat BEI No.: S-05110/BEI.PP3/05-2025 tanggal 23 Mei 2025
Ditambahkan, aksi akuisisi tersebut ditargetkan rampung sebelum 31 Agustus 2025, dengan harga pengambilalihan saham mengacu pada Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) yang akan disepakati.
" Namun, untuk penawaran tender wajib (Mandatory Tender Offer), Visionary Capital telah menetapkan harga sebesar Rp66 per saham, berdasarkan harga rata-rata tertinggi dalam 90 hari terakhir," jelasnya.
Pasca akuisisi, Visionary Capital merancang serangkaian strategi ekspansi jangka menengah, antara lain:
- Penambahan lini usaha penjualan frozen food;
- Akuisisi perusahaan frozen food senilai indikasi hingga Rp500 miliar;
- PMHMETD (rights issue) untuk penguatan struktur permodalan;
- Penyelesaian kewajiban terhadap vendor;
- Penguatan kinerja lini food and beverages yang sudah berjalan.
Struktur pemegang saham TGUK akan berubah signifikan, dengan masuknya Visionary Capital formasinya jadi pemegang 59,34% dari kepemilikan sebelumnya PT Dinasti Kreatif Indonesia, yang nantinya PT Dinasti Kreatif Indonesia hanya mempunyai porsi TGUK sebesar 10% saja.
Masuknya investor baru merupakan nilai tambah bagi investor publik. Hal itu akan terlihat dari potensi pemulihan kinerja keuangan, peningkatan valuasi, serta ekspansi model bisnis yang lebih terdiversifikasi.
Visionary Capital selaku pengakuisisi juga berkomitmen untuk memenuhi ketentuan free float sesuai Peraturan Bursa Nomor I-A, termasuk pasca pelaksanaan MTO.
Perlu diketahui, Saham TGUK pada 26 Mei 2025 dihentikan sementara oleh BEI. Hal itu terkait lonjakan harga saham TGUK yang naik hingga 174% year-to-date (YtD) hingga menyentuh Rp137 per saham pada penutupan perdagangan Jumat (23/5/2025).
SahamTGUK selama seminggu terakhir mencatatkan harga kenaikan 23,42% atau setara Rp26 menjadi Rp137 dari per penutupan perdagangan Jumat (23/5/2025).
TGUK bangkit dari harga gocap (Rp50) pada pertengahan Maret dan reli tajam di bulan Mei hingga 174% kenaikan setara Rp87 dalam kurun dua bulan terakhir lamanya dari (14/3).
Related News

RUPST TLKM, Eks Bos XL Axiata Kini Pimpin Telkom Indonesia

Populasi Lahan Sawit Masih Terbuka Luas, Saham AYLS Diprediksi Gacor

Saham CUAN Bakal Ngebut, Target Bisa Segini!

Presiden Setujui Pemisahan BTN Syariah, BBTN Boleh Akuisisi BVIS

JARR Milik Haji Isam Bagi Dividen Rp5,65 per Lembar, Ini Jadwalnya

Logindo (LEAD) Lego Aset Kapal ke Perusahaan Malaysia, Ini Alasannya