EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu melejit 0,94 persen menjadi 7.106. Secara teknikal, indeks membentuk lower shadow dengan indikasi tekanan beli investor masih kuat. Penguatan itu, berlanjut seiring perbaikan sentimen global. 

Sepanjang perdagangan hari ini, Senin, 19 Mei 2025 indeks berpotensi menguji resistance dinamis MA200 di level 7.140, dan posisi resistance di kisaran 7.100. Sementara, pasar regional menanti rilis data produksi industri, dan penjualan ritel China edisi April 2025. 

Produksi industri diperkirakan melambat menjadi 5,50 persen dibanding Maret 2025 di kisaran 7,70 perse.?Penjualan ritel diproyeksi melorot menjadi 5,50?persen dari periode Maret 2025 di kisaran 5,90?persen. Koreksi itu, seiring eskalasi ketegangan tarif Amerika Serikat (AS) vs China.

Di sisi lain, pasar lokal menanti keputusan Bank Indonesia (BI) soal tingkat suku bunga acuan Mei 2025 ditaksir stagnan di level 5,75 persen. Di tengah inflasi relatif terjaga pada level 1,95 persen, dan nilai tukar Rupiah di kisaran Rp16.500 per USD. 

Selain itu, pelaku pasar juga menanti arah asesmen terbaru BI mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga tahun ini. Saat bersamaan, akan rilis data pertumbuhan kredit diramal melambat menjadi 9 persen dari posisi Maret 2025 di level 9,16 persen, masih di bawah target BI sebesar 11–12 persen edisi 2025.

Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan pelaku pasar menyedot sejumlah saham berikuit. Yaitu, Sido Muncul (SIDO), Indofood Sukses CBP (ICBP), Timah (TINS), Panin Financial (PNLF), Bukit Asam (PTBA), dan Trimegah Bangun Persada (NCKL). (*)