EmitenNews.com - Charnic Capital (NICK) per 31 Desember 2023 menderita rugi Rp68,44 miliar. Bengkak 34 persen dari episode sama akhir 2022 sekitar Rp50,89 miliar. Efeknya, rugi per saham dasar menjadi Rp105,11 dari edisi sama 2022 sebesar Rp78,16. 

Total pendapatan usaha minus Rp66,33 miliar, bengkak 32 persen dari posisi sama 2022 senilai tekor Rp50,23 miliar. Itu dari rugi investasi portofolio efek Rp70,95 miliar, bengkak dari minus Rp53,66 miliar. Pendapatan sewa Rp2,97 miliar, naik dari Rp2,49 miliar. Pendapatan dividen Rp1,63 miliar, melesat dari Rp930,28 juta. 

Total beban usaha Rp3,26 miliar, bengkak 35 persen dari edisi sama tahun lalu Rp2,4 miliar. Penyusutan aset tetap dan properti investasi Rp1,13 miliar, bengkak dari Rp798,36 juta. Gabi dan tunjangan Rp764,88 juta, bengkak dari Rp668,32 juta. Pajak final Rp579,61 juta, bengkak dari Rp424,64 juta.

Biaya operasional Rp389,2 juta, susut dari Rp437,45 juta. Pemeliharaan gedung dan peralatan kantor Rp344,55 juta, bengkak dari Rp72,85 juta. Lain-lain bersih Rp50,55 juta, bengkak dari Rp1,83 juta. Rugi usaha Rp69,60 miliar, bengkak 32 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp52,63 miliar. 

Total pendapatan lain-lain Rp1,29 miliar, turun dari Rp1,74 miliar. Pendapatan keuangan Rp1,61 miliar, melejit dari Rp380,58 juta. Beban keuangan Rp6,91 juta, bengkak dari Rp3,75 juta. Lain-lain Rp312,06 juta, susut dari Rp1,36 miliar. Rugi sebelum pajak penghasilan Rp68,31 miliar, bengkak dari Rp50,89 miliar. Beban pajak Rp128,28 juta dari nihil.

Rugi tahun berjalan Rp68,44 miliar, bengkak dari Rp50,89 miliar. Total ekuitas Rp194,99 miliar, turun dari akhir 2022 senilai Rp264,68 miliar. Total liabilitas Rp1,28 miliar, naik tipis dari akhir 2022 sejumlah Rp1,09 miliar. Jumlah aset Rp196,28 miliar, susut dari akhir 2022 sebesar Rp264,68 miliar. (*)