EmitenNews - Bencana alam yang melanda berbagai wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menimbulkan jatuhnya korban, kerugian materil hingga terganggunya roda ekonomi. Kondisi ini mendorong PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) untuk meringankan beban korban dengan menggelar Program Relaksasi Kredit bagi warga yang terdampak bencana.



Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, mengatakan bahwa relaksasi kredit ini layak diberikan karena fasilitas pendukung perekonomian dan sumber–sumber penghasilan warga telah hancur akibat bencana. Mulai dari lahan pertanian yang terendam banjir, hewan ternak hanyut, hingga pusat-pusat aktivitas ekonomi seperti pasar.


“Program relaksasi kredit yang kami berikan terhadap masyarakat yang terdampak tersebut antara lain berupa penundaan pembayaran, keringanan bunga, dan program lain yang kami harapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat di NTT,” ujarnya.



Sebelumnya, BNI menyalurkan bantuan bagi korban bencana alam di NTT. Bantuan disalurkan demi meringankan dampak bencana selama masa tanggap darurat. Bantuan disalurkan ke kawasan yang terkena dampak bencana terparah. Mereka menyiapkannya di Adonara, Flores Timur, Kupang, dan Malaka.


Bantuan yang BNI siapkan terdiri atas obat-obatan, beras, susu instan, mie instan, tikar, air bersih, hingga selimut. Bantuan tersebut telah tiba dilokasi bencana Senin petang.


“Informasi yang kami tangkap dari warga yang kehilangan tempat tinggal lahan pertaniannya dan hewan ternaknya, mereka mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah dan perbankan untuk memberikan bantuan serta relaksasi terhadap fasilitas pinjaman KUR atau kredit bagi pelaku UKM yang terdampak di daerah bencana tersebut,” tutur Royke.(*)