EmitenNews.com - Matahari department store (LPPF) menutup tahun 2023 dengan pembukaan delapan gerai baru dan pembukaan kembali satu gerai, serta menghasilkan penjualan kotor sebesar Rp 12,6 triliun, mencerminkan pertumbuhan keseluruhan sebesar 1,1%. Kinerja penjualan ini sebagian dipengaruhi oleh keterlambatan THR dan periode mudik dini yang tidak terduga.

Meskipun terdapat tekanan inflasi, Margin Kotor mampu mencapai IDR 4,3 triliun. Tidak hanya itu, dengan pengurangan subsidi sewa, EBITDA untuk tahun ini dapat mencapai Rp 1,4 triliun.

Sejalan dengan penyempurnaan strateginya, Perseroan memastikan akan menargetkan pelanggan berpenghasilan menengah yang relevan. Perubahan positioning ini akan tercermin pada adanya penyesuaian lokasi gerai, merchandise, dan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.

Matahari terus meningkatkan rangkaian penawaran produk Direct Purchase melalui pembaruan merek eksklusif dan peluncuran merek SUKO. Perseroan juga ingin memperkuat kemitraan dengan vendor konsinyasi berkualitas tinggi dan menambah merek produk konsinyasi baru yang populer.

Penjualan barang dagangan yang lebih cepat untuk meningkatkan kebaruan terus dilakukan melalui promosi yang lebih banyak dan perdagangan dinamis.

Matahari akan bergerak maju dengan fokus khusus pada pembaruan gerai-gerai yang memiliki dampak besar dan berencana membuka empat hingga enam gerai baru pada tahun 2024.

Dalam perjalanan omnichannel-nya, Perseroan berencana untuk membangun visibilitas atas persediaan vendor konsinyasi. Matahari akan memperluas inisiatif pemenuhan pesanan dari gerai dari 56 ke 96 gerai.

Jumlah anggota aktif Matahari Rewards telah mencapai 8,6 juta pada akhir 2023. Anggota aktif ini menyumbang kontribusi penjualan sebesar 79%, dibandingkan dengan 66% pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini sejalan dengan feedback positif pelanggan yang lebih tinggi, dengan NPS sebesar 73 di 2023, dibandingkan dengan 63 di 2022.

"Meskipun terdapat beberapa tantangan akibat melemahnya Lebaran karena keterlambatan THR dan periode mudik dini yang tidak terduga, kami mengalami kemajuan dalam sejumlah inisiatif strategis. Tim kami lebih siap menghadapi Lebaran kali ini dengan pilihan produk-produk yang lebih baru dan menarik. Kami bermaksud untuk mengakhiri tahun ini dengan portofolio gerai yang lebih kuat dan penawaran omnichannel yang lebih baik,” ujar CEO LPPF, Monish Mansukhani, Selasa (27/2).

Sebagai inisiatif strategi pemulihan di tengah situasi yang menantang, Matahari berupaya untuk menyeimbangkan alokasi modal untuk mendukung pertumbuhan, sembari memaksimalkan nilai para pemegang saham. Perseroan bermaksud untuk mengalokasikan kenaikan belanja modal di 2024 dan mengajukan pembagian dividen sebesar Rp 200 per saham, sejalan dengan persetujuan sesuai peraturan.