BRI (BBRI) Bidik Porsi Loan at Risk Kembali Single Digit Pada 2025
Seperti diketahui kondisi geopolitik di Eropa karena karena perang Ukraina-Rusia masih memanas. Era suku bunga tinggi diberlakukan banyak bank sentral termasuk di Amerika Serikat pun masih terjadi. Belum lagi inflasi di berbagai belahan dunia masih tinggi.
“Di negeri kita kondisinya masih lebih baik dari beberapa kawasan, baik dari sisi tingkat inflasi maupun pertumbuhan ekopnomi kita juga masih relatif lebih tinggi di banding kawasan lain. Hal ini tentunya berpengaruh pada kondisi di sektor perbankan. Meskipun kondisi perbankan lebih baik, kami tetap melakukan pencadangan secara konservatif. Jadi meskipun kondisi domestik membaik, kami tidak mengabaikan kondisi di luar,” papar Agus.
Related News
TAPG Banjir Dividen Ratusan Miliar dari Anak Usaha
Duduki Papan Bergengsi Pasar OTC, Ini Reaksi Bos MEDC
Genggam Mayoritas Saham SGRO, Grup Posco Korsel tetap Tender Wajib
Direktur Lion Metal Works (LION) Mundur!
Tiga Petinggi CYBR Lepas Rp1M, Saham Drop!
Laba Jaya Real Property (JRPT) Terkerek 15% di Kuartal III-2025





