BRI Research Institute, Peran Kunci Digitalisasi Bangun UMKM
Ilustrasi digitalisasi pelaku UMKM binaan BRI. dok. BRI.
EmitenNews.com - Digitalisasi memainkan peran kunci dalam pemberdayaan dan membangun keberlanjutan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Beberapa alasan utamanya, antara lain pemanfaatan teknologi digital mampu menjangkau pelaku usaha secara masif untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas pelaku usaha, efisiensi operasional hingga membukakan akses pasar yang lebih luas.
Pada perjalanan proses digitalisasi UMKM dihadapkan dengan berbagai tantangan, meliputi kurangnya pemahaman memadai tentang teknologi digital, ketidakpastian keamanan digital yang menimbulkan kekhawatiran pencurian data, resistensi terhadap perubahan transaksi oleh beberapa pelaku UMKM hingga kesulitan memahami dan mengikuti regulasi terkait teknologi digital.
Hasil temuan riset yang dilakukan pada tahun 2023 oleh BRI Research Institute (BRIRIns) yang bekerja sama dengan UK Embassy mengungkapkan bahwa indeks digitalisasi UMKM hanya sebesar 48,7 persen. Sementara itu, tingkat penetrasi internet masyarakat Indonesia relatif sangat tinggi, yakni mencapai 75 persen.
Fenomena ini mengindikasikan tingginya tingkat kepemilikan alat dan penggunaan internet belum dibarengi pemanfaatan layanan digital untuk operasional bisnis UMKM.
Dalam rangka mengurai permasalahan tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran, memberikan pelatihan yang memadai, dan mengembangkan strategi digital yang sesuai dengan kebutuhan bisnis segmen UMKM.
Ekonomi Digital Indonesia
Kalimat bijak mengatakan, di balik musibah pasti ada hikmah. Pepatah tersebut sangat tepat menggambarkan fenomena yang terjadi pada saat ini. Pandemi COVID-19 yang telah terjadi pada tahun 2020 - 2022 telah memberi pukulan telak kepada masyarakat, pembatasan aktivitas ekonomi dan sosial hingga memakan banyak korban jiwa.
Namun, disisi lain COVID-19 juga memberikan dampak positif, yakni telah menjadi katalisator untuk mempercepat transformasi digital, membuat masa depan datang lebih cepat dari yang dibayangkan.
Laporan e-Conomy SEA 2023 mengungkapkan nilai industri digital Indonesia telah tumbuh secara signifikan dalam 4 tahun terakhir, dari USD41 miliar tahun 2019 (sebelum pandemi) menjadi USD82 miliar tahun 2023 dan diperkirakan meningkat menjadi USD109 miliar tahun 2025.
Beberapa sektor ekonomi yang berkontribusi dalam industri digital meliputi transportasi dan makanan, perjalanan online, media online dan paling terbesar yaitu e-commerce.
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M