EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhir perdagangan Jumat, 13 Desember 2024, minus 0,94 persen menjadi 7.324. Pelemahan itu, dipimpin saham-saham sektor transportasi & logistik 1,29 persen, dan basic materials 1,64 persen. Sementara asing membukukan net sell Rp1,54 triliun.

Saham paling banyak dijual pemodal asing seperti BBRI, BMRI, BBCA, BBNI, dan AADI. Pergerakan IHSG didorong koreksi lanjutan rupiah sehingga berdampak outflow asing secara masif. Secara teknikal, IHSG melanjutkan pelemahan setelah gagal breakout dari area resistance 7.460.

Sementara indicator stochastic masih membentuk death cross, menunjukan potensi tekanan jual pada IHSG. So, iHSG akan bergerak mixed dan melemah dengan support level 7.260, dan resistance level 7.390. Itu didorong pelemahan nilai tukar, dan koreksi mayoritas harga komoditas. 

Sementara, pasar akan mencermati rilis neraca dagang Indonesia dengan perkiraan surplus USD2,21 miliar periode November 2024 dibanding edisi Oktober 2024 sejumlah USD2,47 miliar. Berdasar data itu, Reliance Sekuritas menjagokan sejumlah saham berikut. Yaitu, ARTO, FILM, ISAT, dan TLKM. 

Pagi ini, bursa Asia mayoritas menyusuri zona hijau. Indeks Nikkei 225 menguat 0,40 persen, dan indeks Kospi melejit 0,45 persen. Nah, dari daratan Asia, pasar mencermati sejumlah rilis data ekonomi penting dari China. Di antaranya penjualan ritel diperkirakan konsensus tumbuh melambat menjadi 4,6 persen yoy, dan industrial production 5,3 persen yoy pada November 2024. 

Sementara itu, mayoritas indeks utama bursa Amerika Serikat (AS) ditutup melemah. Nasdaq berhasil menguat 0,12 persen. Indeks AS diperdagangkan terbatas di tengah pasar menanti keputusan suku bunga The Fed minggu ini. Itu penting setelah data PPI melonjak di atas perkiraan menjadi 3 persen yoy/0,4 persen mom edisi November 2024 dengan inflasi PCE 2,7 persen yoy/0,3 persen mom pada November 2024. (*)