EmitenNews.com - Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) menyudahi periode buyback. Itu dilakukan setelah pelaksanaan buyback genap berusia tiga bulan. Sepanjang periode itu, perseroan sukses menjala 38.477.100 lembar. 


Nah, untuk membuyback saham sebanyak itu, perseroan telah menghabiskan belanja sebesar Rp4,35 miliar. Artinya, untuk menebus saham itu, rata-rata pembelian dilakukan pada harga pelaksanaan Rp113,07 per eksemplar. 


”Periode buyback telah berakhir seiring dengan waktu pelaksanaan selama 3 bulan telah habis. Itu tercatat sejak mulai buyback pada 19 Juni 2023 lalu,” tulis Heru Firdausi Syarif, Direktur Utama Nusa Konstruksi Enjiniring. 


Sebelumnya, Nusa Konstruksi Enjiniring menyiapkan anggaran maksimal Rp48,33 miliar. Alokasi dana itu, untuk buyback maksimum 300 juta lembar. Aksi pembelian kembali saham itu, setara dengan 5,41 persen dari jumlah saham perseroan. 


Durasi buyback berlangsung sepanjang tiga bulan. Itu terhitung sejak 19 Juni 2023. Pembelian saham dengan skema buyback itu, menggunakan dana nganggur alias idle. Dengan begitu, tidak akan mengganggu atau mempengaruhi pendapatan, dan pembiayaan perseroan. (*)