EmitenNews.com - Ini cerita kelompok tani Bendan Ngisor atau Poktan Bensor, di Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, yang tidak pernah menyerah dengan keadaan. Mereka membuktikan, berbagai keterbatasan tak mampu menghentikan kemauan dan semangat untuk mengubah keterbatasan menjadi manfaat dan berbuah manis untuk masyarakat sekitar. 

 

Bagusnya, ada dukungan dari pihak, atau lembaga seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), atau BRI yang senantiasa siap mengulurkan tangan. Berkat dukungan BRI lewat Corporate Social Responsibility (CSR) atau BRI Peduli, melalui BRI Bertani di Kota (BRInita), masyarakat di daerah tersebut mampu menghasilkan sayur mayur di lahan yang sempit. Dari keterbatasan lahan, mereka mampu menghasilkan produk unggulan teh herbal yang dimanfaatkan sebagai cuan tambahan. 

 

Dalam keterangannya yang dikutip Rabu (22/11/2023), Ketua Poktan Bensor, Subroto mengungkapkan, kegiatan bercocok tanam ini sudah dilakukan warga sejak tahun 2018. Mereka memanfaatkan taman warga untuk menanam sayur mayur dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, saat itu kegiatan bercocok tanam masih konvensional. 

 

Awal tahun 2023, BRI Peduli menyalurkan program BRINita bagi Poktan Bensor. Dalam program ini, BRI melakukan edukasi tentang bertani di lahan sempit atau urban farming. Tidak hanya itu, BRI juga memberikan bantuan infrastruktur seperti green house serta sarana dan prasarana lainnya.

 

Metode penanaman cukup variatif, yaitu dengan Hidroponik dan Aquaponik. Tanaman yang dihasilkan antara lain selada, bayam merah, kangkung, pakcoy, terong, bayam dan cabai serta tanaman empon empon yang merupakan tanaman sehat karena tidak mengandung pestisida.

 

Setiap kali masa panen tiba, para anggota Poktan Bensor selalu menjalani proses panen penuh antusias dan semangat. Hal ini karena sayur mayur yang menjadi hasil panen tersebut bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan anggota maupun masyarakat lainnya. Jika produksinya berlebih juga bisa dipasarkan ke luar sehingga menjadi tambahan pendapatan masyarakat. 

 

Menghasilkan cuan lewat produk unggulan berupa teh herbal

Bagusnya, Urban Farming Poktan Bensor juga memiliki produk unggulan lainnya yang jadi sumber cuan. Produk tersebut adalah tanaman bunga telang yang diproses dari penanaman hingga penjemuran sampai menjadi bunga kering. Selanjutnya, dari bunga telang kering inilah diolah sebagai teh telang dan dipasarkan sebagai teh herbal. 

 

Subroto berharap agar program ini bisa terus berkelanjutan dan secara konsisten dapat dijaga oleh masyarakat sekitar. “Program ini sangat bermanfaat tentunya. Kami Poktan Bensor ingin mengajak dan memperkenalkan urban farming untuk masyarakat luas.”