EmitenNews.com -PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menutup tahun 2024 dengan laba bersih naik menjadi Rp21,5 triliun, lebih tinggi dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp20,9 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh transformasi digital yang berhasil meningkatkan tabungan sebesar 11% secara tahunan (Year-on-Year/YoY), dari Rp232 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp258 triliun pada tahun 2024.

Melihat pertumbuhan BBNI ini, Leonardo Lijuwardi Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia masih merekomendasikan saham BBNI dengan advise Buy on Weakness untuk beli di level 4630-4600 dengan target price di level 4880, 5030 hingga 5100 dan bisa melakukan stop loss di level 4400.

Dalam riset nya, Leonardo Lijuwardi menyatakan Net Profit BBNI mengalami pertumbuhan +2.7% YoY menjadi IDR 21.5T di FY2024. Net Profit masih dibantu dengan penurunan biaya provisi dan tingginya Beban Bunga dan CoF (Cost Of Fund) cukup mengikis performa BBNI sehingga juga memicu Net Interest Margin (NIM) FY2024 terkontraksi menjadi 4.24% (-34 Bps YoY).

Pertumbuhan penyaluran kredit untuk FY24 bertumbuh +11.6% YoY, dimana ditopang oleh pertumbuhan dari segmen korporasi. Adapun jika berbicara dari segi DPK, pertumbuhan CASA terutama saving yang kuat dari rilisnya "wondr" cukup membantu BBNI untuk mengurangi kebutuhan funding dari Deposito.

Kondisi "Higher for longer" yang terjadi selama 2024 ini cukup membuat CoF dan beban bunga naik, cukup membuat kinerja BBNI dari sisi NIM terkontraksi. Namun, berbicara dari pertumbuhan kinerja seperti Non Interest Income, penyaluran kredit masih bertumbuh cukup baik serta rilisnya "wondr" cukup membantu BBNI di FY2024

Sebagai gambaran kinerja, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, kemampuan BNI dalam menjaga pertumbuhan tabungan di tengah tantangan likuiditas mencerminkan daya saing perusahaan yang kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi, baik domestik maupun global.

"Pencapaian yang kami raih pada 2024 menjadi momentum penting untuk menghadapi masa depan. Kami optimis bahwa dengan terus berinovasi dan fokus pada kebutuhan nasabah, BNI akan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Royke dalam Paparan Kinerja Keuangan 2024 di Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Sebagai salah satu pilar perbankan nasional, BNI senantiasa berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan memanfaatkan peluang ekspansi yang ada. Potensi pertumbuhan bisnis yang signifikan dan berkelanjutan ini sejalan dengan Asta Cita pemerintah seperti pengembangan infrastruktur, ketahanan energi dan pangan, pemberdayaan UKM, hilirisasi industri, serta program perumahan nasional.

Pencapaian kinerja BNI pada 2024 juga didukung oleh keberhasilan transformasi digital melalui peluncuran aplikasi mobile banking terbaru yaitu wondr by BNI untuk segmen retail dan BNIdirect untuk segmen bisnis dan korporasi. Kedua inovasi digital ini menjadi bagian dari inisiatif strategis Perseroan dalam mendorong peningkatan CASA transaksional terhadap total Dana Pihak Ketiga (DPK).

Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan menjelaskan, transformasi digital memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan, termasuk mendorong pertumbuhan tabungan. Total DPK BNI hingga akhir Desember 2024 mencapai Rp805,5 triliun, dimana terdapat pertumbuhan nilai tabungan hampir dua kali lipat pada semester kedua setelah diluncurkan wondr by BNI.

"Fokus pada transformasi digital yang kami lakukan sepanjang 2024, memberikan kontribusi positif terhadap kinerja BNI secara keseluruhan. Kami percaya profitabilitas BNI akan berkelanjutan dengan berfokus pada pendanaan berbiaya murah," ujar Putrama.

Sejak diluncurkan pada 5 Juli 2024, jumlah pengguna wondr by BNI mencapai 5,3 juta hingga akhir Desember 2024, dengan active rate lebih dari dua kali lipat dibandingkan aplikasi sebelumnya, yaitu BNI Mobile Banking.

Transaksi perbankan melalui wondr by BNI selama kurang dari enam bulan sejak diluncurkan mencapai Rp191 triliun dengan 195 juta transaksi. Peningkatan transaksi ini juga mendorong kenaikan non-interest income sebesar 11,9% YoY menjadi Rp24,04 triliun.

Selain itu, layanan perbankan segmen wholesale banking melalui BNIdirect turut menopang kinerja perseroan. Fitur terbaru single sign-on pada BNIdirect memungkinkan nasabah bisnis mengakses berbagai layanan perbankan melalui satu platform terintegrasi.

Hingga akhir 2024, nilai transaksi melalui BNIdirect meningkat 23,3% YoY menjadi Rp7.931 triliun, dengan jumlah transaksi naik 36,5% YoY mencapai 1,2 miliar transaksi. Sedangkan pengguna BNIdirect mencapai 173 ribu user atau naik 15% YoY. Sejalan dengan tujuan BNI untuk meningkatkan rekening giro transaksional menjadi 72% dari total rekening giro dibandingkan tahun 2023 yang hanya 66%.

Langkah BNI dalam meningkatkan CASA juga dilakukan melalui transformasi outlet jaringan kantor cabang di seluruh Indonesia. Hingga akhir 2024, sebanyak 247 outlet telah mengimplementasikan format baru untuk meningkatkan customer experience berbasis digital dan produktivitas outlet.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengungkapkan, kinerja intermediasi BNI tumbuh positif dan seimbang, seiring dengan pemulihan ekonomi nasional. Kredit tumbuh 11,6% YoY menjadi Rp775,87 triliun dari Rp695,09 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.