EmitenNews.com - Pengelola bioskop Cinema XXI, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. (CNMA) menyampaikan berencana akan melakukan pembelian kembali saham (buyback) yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Indah Tri Wahyuni Head of Corporate Legal CNMA dalam keterangan tertulisnya Kamis (13/2) mengungkapkan  bahwa dalam aksi korporasi tersebut Perkiraan jumlah nilai nominal seluruh saham yang akan dibeli kembali sebanyak-banyaknya Rp300 miliar serta akan dilakukan secara bertahap dan diselesaikan paling lambat 12 bulan setelah tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang menyetujui Buyback.

Aksi korporasi ini akan dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi likuiditas dan permodalan Perseroan, serta ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku dan perkiraan alokasi dana sebanyak Rp300 miliar termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya yang terkait dengan Buyback.

Sementara itu Pelaksanaan Buyback dan jumlah keseluruhan Treasury Stock yang dimiliki Perseroan tidak akan melebihi 2,48% dari jumlah modal yang ditempatkan dalam Perseroan. Adapun jumlah Saham Free Float Perseroan tidak akan lebih rendah dari 7,5% dari jumlah saham tercatat dan Perseroan membatasi harga Buyback sampai dengan maksimum Rp270 per lembar saham, dengan tetap mematuhi ketentuan dalam POJK 29/2023. Dimana Buyback akan dilakukan melalui BEI, maka harga penawaran untuk membeli kembali saham harus lebih rendah atau sama dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya.

Indah memaparkan aksi korporasi ini dilatarbelakangi kondisi perdagangan harga saham saat ini dianggap belum mencerminkan nilai, kinerja, dan prospek sebenarnya. Langkah ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, selain melalui pembagian dividen. Dengan demikian dalam rangka penggunaan dana kas serta manajemen struktur permodalan Perseroan, disamping itu juga untuk meningkatkan nilai pemegang saham, maka Perseroan mengusulkan kepada RUPST untuk Perseroan melakukan Buyback saham.

"Selain itu, Buyback ini tidak akan berdampak signifikan terhadap kemampuan keuangan Perseroan dalam memenuhi kewajiban dengan sumber dana buyback ini dari kas internal sepenuhnya dan bukan berasal dari hasil penawaran umum, pinjaman, dan/atau utang dalam bentuk apa pun,"tuturnya.

Berdasarkan sumber dana yang digunakan maka aset dan ekuitas diperkirakan akan menurun sebesar-besarnya sejumlah perkiraan nilai Buyback. Pelaksanaan Buyback diprediksikan tidak akan menyebabkan kekayaan bersih Perseroan menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan ditambah cadangan wajib yang telah disisihkan, termasuk dari sisi pendapatan maupun biaya operasional.

Untuk melancarkan aksi korporasi ini maka CNMA akan meminta persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan digelar pada tanggal 24 Maret 2025.