EmitenNews.com - PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG), perusahaan agribisnis terintegrasi nasional, hari ini Rabu (16/7) meresmikan Pabrik Karbamasi di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten. 

Pabrik baru ini diharapkan menjadi pendorong utama kemandirian industri agrokimia nasional sekaligus memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

Peresmian dilakukan langsung oleh Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin Taufik Bawazier, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Andi Nur Alam Syah, serta Pj Gubernur Banten Andra Soni, didampingi jajaran Direksi dan Komisaris DGWG, termasuk Presiden Direktur David Yaory.

Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 4,5 hektare ini akan menjadi pusat produksi bahan aktif pestisida berbasis karbamat, dengan kapasitas awal mencapai 2.000 metrik ton per tahun—setara dengan 5.000 metrik ton pestisida jadi. Ke depan, kapasitasnya akan ditingkatkan hingga 15.000 metrik ton per tahun sesuai pertumbuhan permintaan pasar.

“Peresmian pabrik ini bukan hanya tonggak sejarah bagi DGWG, tetapi juga wujud nyata kontribusi kami dalam menciptakan industri agrokimia yang tangguh dan mandiri,” ungkap David Yaory, Presiden Direktur DGWG.

Investasi untuk pembangunan pabrik ini mencapai USD 20 juta, mencakup pembangunan fisik serta pengadaan mesin dan teknologi berstandar internasional. Mulai dibangun sejak November 2023, pabrik ini kini siap beroperasi dan melayani pasar domestik maupun ekspor.

Pabrik Karbamasi ini menjadi fasilitas ketiga yang dimiliki DGWG Group, setelah Pabrik Pupuk NPK di Gresik dan Pabrik Formulasi Agrokimia serta Mulsa Plastik yang juga berlokasi di Cikande.

Fasilitas ini dilengkapi area produksi bahan aktif dan formulasi agrokimia, laboratorium modern, fasilitas pengemasan, gudang, instalasi pengolahan limbah, hingga sarana penunjang seperti klinik dan area olahraga.

“Dengan memproduksi bahan baku sendiri, DGWG mampu mengurangi ketergantungan impor dan menjaga stabilitas harga serta pasokan produk bagi petani,” ujar Direktur DGWG Group, Yody Suganda.

Pabrik ini juga menandai dimulainya aktivitas usaha DGWG di industri bahan aktif agrokimia, khususnya karbamat, yang sebelumnya sudah tercantum dalam anggaran dasar namun belum dijalankan. Aktivasi ini telah disetujui dalam RUPSLB pada 23 Juni 2025.

Langkah ekspansi ini tak lepas dari prospek cerah industri pestisida di Indonesia. Berdasarkan kajian bisnis DGWG, nilai pasar pestisida nasional mencapai Rp16,4 triliun dan diproyeksikan tumbuh menjadi Rp25,4 triliun pada 2028 dengan CAGR sebesar 10%.

Selain sisi bisnis, pembangunan pabrik ini juga dinilai sebagai kontribusi konkret sektor swasta dalam mendukung program kedaulatan pangan nasional.

“Transformasi ini membawa DGWG naik kelas, dari perusahaan distribusi agroinput menjadi produsen bahan aktif pestisida nasional dengan daya saing ekspor,” tutup Yody Suganda.

DGWG Resmikan Pabrik Karbamasi di Banten, Siap Pasok Pestisida Nasional dan Ekspor.