Emiten Milik Suami Puan Maharani (RATU) Langsung Masuk Papan FCA
Gambar gedung BEI
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham emiten milik Hapsoro suami Puan Maharani yaitu PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) mulai sesi I pada Rabu (22/1/2025).
Meski suspensi dibuka, saham RATU dimasukkan ke papan pemantauan khusus full call auction (FCA). Lantaran dikenakan penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari satu hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.
BEI sebelumnya menjatuhkan suspensi terhadap saham Raharja Energi Cepu (RATU) mulai sesi I tanggal 20 Januari 2025.
Sebelumnya lagi juga BEI menjatuhkan suspensi terhadap saham Raharja Energi Cepu (RATU) satu hari tanggal 16 Januari 2025.
Suspensi dibuka tanggal 17 Januari, lalu saham RATU kembali melonjak 24,71% mentok auto reject atas (ARA) ke Rp 5.400 di hari itu. Dan kemudian RATU kena suspensi pada 20 serta 21 Januari.
BEI menyebutkan bahwa penerapan suspensi itu lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan atas saham RATU dan sebagai bentuk perlindungan terhadap investor.
Saham RATU IPO di harga Rp 1.150 dan saham RATU sudah melesat 369,57 ke Rp 5.400.
Pasca IPO Saham RATU selalu ARA sejak perdana listing tanggal 8 Januari 2025, rehat saat disuspensi.
Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam keterangan tertulis pada Selasa (21/1), menyatakan bahwa suspensi perdagangan atas saham dan waran tersebut telah dicabut setelah adanya evaluasi dari pihak BEI.
Suspensi ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan bagi investor untuk menghindari potensi risiko yang lebih besar akibat pergerakan harga yang tidak wajar. Dalam kasus ini, BEI ingin memastikan bahwa pelaku pasar memiliki waktu yang cukup untuk menilai situasi dan membuat keputusan investasi yang tepat.
Suspensi sementara ini bertujuan memberikan waktu bagi investor dan pelaku pasar lainnya untuk menganalisis kondisi pasar dengan lebih baik, mengingat pergerakan harga yang luar biasa dapat memicu volatilitas dan risiko yang tidak diinginkan.
Related News
Efek Donald Trump, Indeks Nikkei Melonjak 1,58 Persen
IHSG Melesat 0,95 Persen di Sesi I, PGEO, AMMN, AMRT Top Gainers LQ45
Pemerintah Incar Rp10-20 Triliun dari Lelang SBSN Akhir Januari
Seluruh Devisa Hasil Ekspor SDA Wajib Ditahan Minimal Setahun di DN
Penetapan HET Pupuk Subsidi, Sentimen Positif bagi Sektor Pertanian
Pasar Masih Cermati Kebijakan Trump, Harga Minyak Mentah Melemah