Emiten Prajogo Pangestu Menggeliat, IHSG Siap Jebol Level 7.200

Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kompak ditutup menguat tipis. Itu sejalan keyakinan investor atas rencana pengenaan tarif impor lebih tinggi bagi mitra dagang Amerika Serikat (AS) akan diturunkan melalui negosiasi dagang. Meski demikian, investor tetap memperhatikan perkembangan terbaru kebijakan tarif tersebut.
Apalagi, Sabtu pekan lalu, presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana pengenaan tarif impor 30 persen untuk barang-barang asal Uni Eropa, dan Meksiko mulai 1 Agustus mendatang. Merespons rencana pengenaaan tarif impor, pemimpin Uni Eropa dan Meksiko melakukan komunikasi intensif dengan gedung putih agar tarif diturunkan.
Penguatan mayoritas indeks bursa Wall Street, dan perubahan kebijakan MSCI terhadap saham Barito Energy (BREN), Petrindo (CUAN), Petrosea (PTRO) diprediksi menjadi katalis positif pasar. So, gelombang aksi jual investor asing terutama saham perbankan big cap berpeluang menjadi katalis negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Oleh sebab itu, indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat. Sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 14 Juli 2025, indeks akan memanfaatkan ruang jelajah dengan kisaran support 7.045-6.995, dan resistance di posisi 7.150-7.200.
Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menjagokan sejumlah saham berikut sebagai jujukan koleksi. Yaitu, Chandra Asri (TPIA), Vale Indonesia (INCO), Enegi Mega (ENRG), AKR Corporindo (AKRA), Bumi Resources Mineral (BRMS), dan Amman Mineral (AMMN). (*)
Related News

IHSG Naik 0,17 Persen di Sesi I, 285 Saham Melonjak

MSCI Cabut Perlakuan Khusus, 3 Saham Prajogo Bisa Masuk?

Pemerintah Pungut PPh Pedagang Online Beromset di Atas Rp500 Juta

Investor Wait and See, IHSG Rawan KoreksiĀ

Gerak IHSG Terbatas, Serok Saham ANTM, AKRA, dan MAPI

IHSG Melambung 0,71 Persen, Saham Tambang Pendorongnya