EmitenNews.com - PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) mengaku telah memenuhi syarat pembukaan penghentian sementara (suspend) saham perseroan, sehingg Bursa Efek Indonesia(BEI) dapat membuka suspend.
Direktur ETWA, Francisco Jr Amante Colinares menjelaskan, sebagai syarat terakhir yang diberikan BEI untuk membuka suspend adalah penyelenggaraan paparan publik untuk memaparkan perkembangan kinerja perseroan.
“Syarat terakhir yang diminta bursa adalah paparan publik, sehingga dengan paparan publik ini, dalam waktu dekat BEI membuka suspend saham perseroan,” kata dia Selasa(21/6/2022).
Untuk diketahui, ETWA mengalami suspend sejak 31 Agustus 2020 karena belum menyampaikan laporan keuangan 2019 dan denda keterlambatan. Terkait kewajiban itu telah disampaikan 12 Januari 2021.
Amante melanjutkan, akan terus memperhatikan kelangsung usaha perseroaan apalagi setelah masuknya investor ke Perseroan melalui Private Placement, sehingga kesulitan terkait permodalan telah berhasil diatasi, ETWA semakin percaya diri dalam menjalankan roda bisnisnya.
Salah satu langkahnya, dengan rencana akan membangun Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Adapun nilai investasi untuk membangun PKS tersebut di taksir sekitar Rp150 miliar.
"Pelaksanaan pembangunan PKS rencananya akan dilakukan pada Juli 2022 hingga Desember 2022. Sehingga, produksi komersial dan penjualan CPO/PK pada Januari 2024-selesai,"kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, President Direktur ETWA, Eisen Wongso Wirya Surya mengaku bahwa untuk mengembangkan bisnis diperlukan dana investasi atau belanja modal (capital expenditure) yang tidak sedikit. Adapun capex tahun ini selain untuk pembangunan PKS, dana juga akan difokuskan untuk pembelian/pembangunan yang meliputi perumahan, sarana & prasarana serta lain - lain termasuk membangun infrastruktur.
"Kami juga tengah melakukan rehabilitas kebun diantaranya rehabilitasi sosial, rehabilitasi fisik tanaman. Sementara panen, pemeliharaan rutin tanaman dan lain - lain akan dimulai pada Juli 2022 hingga selesai,"tegasnya
Related News
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya
BI Kerahkan Empat Instrumen untuk Jaga Stabilitas Rupiah