EmitenNews.com - Emiten jasa tambang dan mineral grup Bakrie PT Darma Henwa Tbk (DEWA) berencana untuk melakukan konversi sebagian utang Perseroan kepada Para Kreditur melalui penerbitan saham baru melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa HMETD atau Private Placement.

Ahmad Hilyadi Director & Corporate Secretary DEWA dalam keterangannya Jumat (17/1) mengungkapkan bahwa dalam aksi korporasinya kali ini, Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 17.167.935.215 saham biasa Seri B dengan nilai nominal Rp50 per lembar saham. 

Jumlah saham yang akan diterbitkan ini kurang lebih 44% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah dilakukannya PMTHMETD.

"Rencananya PMTHMETD dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban Perseroan kepada Para Kreditur, dengan demikian akan memperbaiki struktur permodalan Perseroan dengan rasio utang terhadap modal yang lebih rendah, serta menurunkan beban kewajiban keuangan Perseroan, dan yang diharapkan akan meningkatkan profitabilitas, yang pada akhirnya meningkatkan nilai bagi para pemegang saham Perseroan," tulis Manajemen DEWA.

Sehubungan dengan Rencana PMTHMETD, Perseroan bermaksud untuk meminta persetujuan dari para pemegang saham Perseroan dalam RUPSLB yang rencananya akan diadakan pada hari Kamis, tanggal 13 Februari 2025.

Adapun PMTHMETD dimana seluruh saham biasa Seri B yang diterbitkan akan digunakan untuk penyelesaian kewajiban Perseroan kepada Para Kreditur.

Patut diketahui dengan dilakukannya PMTHMETD, maka pemegang saham lama Perseroan akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) sebesar 44%.

Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum  juga memberi lampu hijau Darma Henwa Tbk ( DEWA) untuk melakukan Penambahan Modal Tak Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Padahal emiten jasa pertambangan grup Bakrie itu telah menyampaikan rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda persetujuan private placement  pada akhir tahun 2024.

RUPSLB tersebut sebagai syarat untuk membayar utang usaha senilai Rp554,48 miliar kepada Madhani Talatah Nusantara dengan menukar sebanyak 11.089.615.520 saham seri B perseroan.

Pada saat yang sama, emiten kontraktor tambang grup Bakrie ini juga akan melunasi utang senilai Rp358,92 miliar kepada PT Andhesti Tungkas Pratama dengan sebanyak 7.178.500.000 lembar saham.

Caranya, DEWA akan melaksanakan aksi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan menerbitkan sebanyak 18.268.115.520 saham seri B dengan harga pelaksanaan Rp50 per helai.

“Pemberi Pinjaman telah menyetujui untuk menerima penyelesaian atas kewajiban Perseroan tersebut dengan menerima saham seri B yang memiliki nilai nominal Rp.50 per saham dalam Rencana Transaksi dengan jumlah saham setara dengan nilai ekuivalen pinjaman dalam mata uang Rupiah dibagi dengan harga pelaksanaan dalam Rencana Transaksi,” tulis manajemen DEWA, Senin (6/11/2024).

Dampaknya, total ekuitas Perseroan per 30 Juni 2023 berubah dari sebesar Rp.3.233.958.904.951 menjadi sebesar Rp.4.147.364.680.963.

Dengan peningkatan ekuitas Perseroan, rasio kewajiban terhadap ekuitas (debt-to-equity ratio – DER) Perseroan akan membaik, dimana DER per 30 Juni 2023 yang sebelumnya 1,56x menjadi 1,00x.

Namun, bagi pemegang saham DEWA akan terdilusi sedalam 45,53 persen.

Sedangkan Madhani Talatah Nusantara akan memegang 27,64 persen porsi kepemilikan pada perseroan dari nihil.