EmitenNews.com - PT Hartadimata Abadi Tbk (HRTA) sebagai emiten yang bergerak di bidang produksi dan penjualan emas batangan serta perhiasan emas, menargetkan laba bersih sebesar Rp410 miliar untuk tahun 2024.

“Sementara itu, pendapatan untuk tahun penuh 2024 ditargetkan mencapai Rp18 triliun,” ujar Direktur Keuangan HRTA, Deny Ong, dalam acara Public Expose Live BEI 2024 di Jakarta, Jumat 30 Agustus 2024.

Pada Semester I 2024, HRTA mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,24 triliun, meningkat 33,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar Rp6,18 triliun.

Pertumbuhan pendapatan ini didorong oleh peningkatan penjualan emas murni sebesar 19,22 persen menjadi 7,42 ton pada 1H2024, dibandingkan 6,23 ton pada 1H2023, serta kenaikan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) sebesar 12,02 persen menjadi Rp1.104.944 per gram dari Rp986.389 per gram pada periode yang sama tahun lalu.

Laba bersih HRTA pada Semester I 2024 tercatat sebesar Rp205,63 miliar, naik 10,83 persen dibandingkan Rp185,53 miliar pada Semester I 2023. Penjualan grosir termasuk ekspor menyumbang 82,62 persen dari total penjualan, diikuti oleh penjualan ritel sebesar 16,88 persen dan gadai sebesar 0,45 persen.

Rasio pengembalian aset (ROA) dan ekuitas (ROE) masing-masing juga meningkat menjadi 7,87 persen dan 19,5 persen.

Selain itu, Debt to Equity Ratio (DER) HRTA berhasil dipertahankan pada level 1,31x pada Semester I 2024. Pencapaian ini merupakan hasil dari strategi inovasi yang diterapkan oleh manajemen perusahaan sepanjang tahun 2024, seperti peluncuran produk perhiasan emas dengan merek ARDORE dan emas batangan dengan merek EMASKU.

Untuk mencapai target kinerja tahun ini, HRTA terus memperluas jaringan pemasarannya dengan menambah jumlah gerai milik sendiri hingga mencapai total 85 toko pada tahun 2023. “Pada tahun 2024, perusahaan menargetkan untuk meningkatkan jumlah gerai menjadi 100 toko,” kata Presiden Direktur HRTA, Sandra Sunanto.

Di pasar global, HRTA berencana memperkuat kehadirannya di luar pasar India dan Uni Emirat Arab (UEA), yang saat ini menjadi mitra ekspornya. Perusahaan menargetkan untuk memperluas jaringan ekspor ke berbagai negara strategis seperti Asia, Eropa, dan Amerika Serikat.

“Pemilihan negara-negara ini didasarkan pada analisis mendalam terhadap potensi pasar dan peningkatan permintaan konsumen untuk produk emas berkualitas,” jelas Sandra.

Ekspansi ini merupakan bagian dari strategi HRTA untuk memperkuat kehadirannya di pasar global dan mengoptimalkan portofolio ekspor sebagai salah satu pilar pertumbuhan perusahaan.

Selain itu, HRTA berkomitmen untuk mendapatkan lisensi dari London Bullion Market Association ( LBMA ), yang akan menjadi pengakuan internasional atas standar kualitas emas yang diproduksi oleh perusahaan.

“Mendapatkan lisensi LBMA akan menjadi langkah penting bagi kami dalam mendapatkan pengakuan global untuk produk kami dari sisi kualitas. Ini adalah strategi yang akan memperkuat reputasi kami sebagai pemimpin industri dan membuka peluang baru di pasar internasional,” pungkas Sandra.