EmitenNews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mencermati pola transaksi saham PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO), PT Globe Kita Terang Tbk ( GLOB), dan PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) terkait pergerakan harga saham perseroan yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang - undangan di bidang Pasar Modal," tulis Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M. Panjaitan, dan
Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, Irvan Susandy, dalam surat keterbukaan Informasi BEI, mengungkapkan Sehubungan dengan terjadinya UMA atas perdagangan saham SICO, GLOB, dan BSML, BEI meminta para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa.
Selain itu, Bursa juga menghimbau agar para investor mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya, serta mengkaji kembali rencana corporate action perseroan apabila belum mendapatkan persetujuan RUPS, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Pada penutupan sesi I perdagangan, Senin (25/4/2022) siang ini, saham PT Sigma Energy Compressindo Tbk ( SICO) terpantau ditutup melemah -6,25% atau turun -9 point di harga Rp135 per saham.
Sedangkan saham PT Globe Kita Terang Tbk (GLOB) pada jeda siang ini, Senin (25/4/2022) terpantau ditutup menguat 20,30% atau naik 27 point ke harga Rp160 per saham.
Di sisi lain, saham PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) pada sesi I pagi ini, Senin (25/4/2022) tercatat ditutup melemah -6,07% atau terpangkas -95 point ke level Rp1.470 per saham.
Related News

Apexindo (APEX) Kantongi Kontrak Pengeboran Laut

Entitas Pertamina (TUGU) Kuartal I-2025 Catat Laba Anjlok 30,2 Persen

Sean Henley Gugat BAE Sinartama Gurita Terkait Panggilan RUPSLB TECH

Incar Dividen! Pengendali PANR Borong 9 Juta Lembar di Pasar

Puasa Dividen, Pengelola CFC (PTSP) Mau Tambah 30 Gerai Tahun Ini

RUNS Minta Restu Lego Saham Treasuri, Ini Alasannya