EmitenNews.com—Meski telah mengantongi perolehan kontrak baru senilai Rp 529,65 miliar, hingga Juni 2022 PT Acset Indonusa Tbk (ACST) masih gencar mengejar kontrak anyar.
Dalam keterangan resmi, Selasa (12/7) Sekretaris Perusahaan ACST, Maria Cesilia Hapsari menyebut kontrak tersebut meliputi kontrak untuk beragam pekerjaan. "Data perolehan kontrak baru ACSET sampai dengan bulan Juni 2022 sebesar Rp 529,65 miliar, dengan diantaranya berasal dari fondasi sebesar 14,71%, Struktur sebesar 1,26% dan infrastruktur sebesar 84,03%," jelasnya.
Maria menambahkan, ACST akan berupaya untuk mendapatkan proyek-proyek baru secara selektif dan memastikan bahwa proyek tersebut sesuai dengan kemampuan dan kapasitas ACST.
Strategi ACST, perusahaan akan mengutamakan prinsip safety dan quality sebagai prinsip utama kerja, melakukan perbaikan berkelanjutan untuk mencapai operational excellence , memanfaatkan teknologi engineering untuk meningkatkan efisiensi, memperkuat aliansi dengan mitra strategis, dan proaktif memperkaya keahlian guna menyediakan jasa konstruksi terintegrasi. Maria tidak merinci berapa target perolehan kontrak baru yang dikejar oleh ACST.
Selain mengejar target baru, ACST juga terus menggarap sejumlah proyek berjalan. Beberapa proyek ACST yang tengah berjalan dan ditargetkan akan rampung di akhir tahun 2022 meliputi Thamrin Nine, The Stature Kebon Sirih, Arumaya Residence, PLTU Soma Karimun, PLTM Besai Kemu, Proyek 1st Float Glass KCC, Soil Improvement Batang dan Additional works SWDA SWDC Absorber.
Sementara itu, proyek yang ditargetkan rampung di tahun 2023 adalah proyek Penambahan Lajur ke-3 Segmen Cikande serta Shoreline Protection. Maria mengakui, seperti kontraktor-kontraktor lainnya, ACST juga dihadapkan pada fenomena kenaikan harga bahan-bahan material bangunan dengan kenaikan yang bervariasi. Maria tidak merinci berapa kisaran kenaikan harganya.
ACST pada kuartal pertama 2022 membukukan pendapatan sebesar Rp290,11 miliar atau turun sebesar 23,9 persen dari Rp381,05 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Kendati demikian, perseroan mencatatkan penurunan biaya keuangan menjadi sebesar Rp3,63 miliar atau turun 83,5 persen dari Rp22,07 miliar pada kuartal pertama periode yang sama tahun 2021.
Di periode ini, rugi bersih ACST turun sebesar 68,6 persen dari Rp79,68 miliar pada kuartal pertama 2021 menjadi Rp25,02 miliar di periode yang sama di tahun 2022.
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M