IHSG Akan Lanjutkan Penguatan Jangka Pendek, Mainkan 10 Saham Ini
EmitenNews.com - Perdagangan pasar saham Indonesia berpeluang untuk melanjutkan proses penguatan jangka pendek dan panjang, setelah kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan posisi di zona hijau. Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, mengatakan sejauh ini laju IHSG terus berupaya untuk keluar dari fase konsolidasi untuk menuju target resistance terdekat, mengingat pada transaksi kemarin mampu menguat 0,71 persen ke level 6.381. Menurutnya, jika terjadi koreksi wajar pada laju IHSG , kondisi itu bisa dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk mengakumulasi pembelian. "Dalam jangka panjang, IHSG masih berada dalam pola uptrend," kata William, di Jakarta, Kamis (12/9). William menuturkan, nilai capital inflow yang secara year-to-date masih tercatat positif menunjukkan bahwa investor asing merasa nyaman menempatkan modalnya di pasar saham Indonesia. "Hari ini IHSG berpotensi menguat," ucapnya. Lebih lanjut dia menyebutkan, saat ini IHSG memiliki support terdekat yang akan berupaya dipertahankan di level 6.296, sedangkan target resisten terdekat yang berusaha ditembus ada di posisi 6.448. Adanya potensi kenaikan lanjutan pada laju IHSG hari ini, William merekomendasikan sepuluh saham yang bisa dimainkan pelaku pasar, yakni: 1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 2. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) 3. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) 4. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 5. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 6. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) 7. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) 8. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 9. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 10. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). (Romys)
Related News
Bumi di Persimpangan Jalan? Analisis Rahasia Lonjakan FFO 26 Persen
Bukan Sekadar Harga Batu Bara: Bedah Rahasia Rating idA+ BUMI!
BUMI Rajai Likuiditas: Jebakan Volume atau Efek Nyata Deleveraging?
Battle Fundamental RLCO vs SUPA: Siapakah Sang Juara Pencetak Laba?
Bukan Sekadar ARA: Bedah Arus Kas RLCO Menuju Target Cuan 2026!
IHSG Turun Tapi Asing Masuk Rp3,2T: Jebakan Harga atau Peluang Value?





