IHSG Awal Pekan Ditopang Rilis Neraca Perdagangan, Mainkan 9 Saham Ini
EmitenNews.com - Perdagangan pasar saham Indonesia berpotensi melanjutkan proses penguatan ditopang oleh sentimen positif terkait pengumuman neraca perdagangan Agustus 2019. Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, mengatakan laju konsolidasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap menunjukkan adanya potensi pergerakan menguat. "Jelang rilis data neraca perdagangan akan turut memberi warna pada pola pergerakan IHSG ," kata William, di Jakarta, Senin (16/9). Sebagai informasi, siang ini Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data perkembangan ekspor-impor Agustus 2019 dan perkembangan upah buruh pada periode yang sama serta indeks perilaku anti-korupsi 2019. Menurutnya, jika terjadi koreksi wajar pada laju IHSG , kondisi tersebut bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan aksi beli. "Mengingat pola uptrend jangka panjang masih terlihat dalam pergerakan IHSG ," ujarnya. Lebih lanjut dia menyebutkan, saat ini IHSG memiliki support terdekat yang akan berupaya dipertahankan di level 6.296, sedangkan target resisten terdekat yang berusaha ditembus ada di posisi 6.448. "Hari ini IHSG berpotensi menguat," ucap William. Adanya peluang pembalikan arah menguat pada laju IHSG hari ini, William merekomendasikan sembillan saham pilihan yang bisa dicermati pelaku pasar, yakni: 1. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) 2. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) 3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 4. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) 5. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) 6. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) 7. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) 8. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) 9. PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP). (Romys)
Related News
BI Rate 4,75 Persen: Strategi atau Sinyal Badai Pasar Saham 2026?
Prospek SUPA: PBV Menarik, Tapi Siapkah Hadapi Risiko NPL UMKM 2026?
Flywheel Superbank: Akankah AI dan Ekosistem Grab Jadi Moat Abadi?
Fundamental: Evolusi Ekosistem Grab-Emtek jadi Turnaround Superbank!
IPO SUPA dan Ledakan ARA: Standar Baru Ecosystem Banking Kah?
Pajak Ekspor Batubara: Sinyal Kritis Kompresi Marjin Komoditas?





