IHSG Berpotensi Melemah, Ternyata Ini Katalis dan Rekomendasi IBS

EmitenNews.com - IHSG pada perdagangan pekan sebelumnya lebih banyak parkir di zona merah. Meski begitu, indeks masih bertahan pada level psikologis 6.500, atau lebih tepatnya 6.581,785.
Namun, pekan lalu, Indeks mengalami koreksi 0,15 persen dari level pekan sebelumnya di kisaran 6.591,346. Kondisi itu, ikut menyeret kapitalisasi pasar bursa mengalami reduksi 0,12 persen menjadi Rp8.078,470 triliun dari perdagangan pekan sebelumnya dengan nilai Rp8.087,955 triliun.IHSG
Adapun untuk mengawali pekan kedua bulan November ini, William Surya Wijaya CEO Indosurya Bersinar Sekuritas pada riset hariannya, Senin (8/11/2021), mengatakan pergerakan IHSG masih akan berkutat pada range support di level 6504 dan resistance di 6619.
Lebih lanjut William menambahkan, perkembangan pergerakan IHSG terlihat masih memiliki potensi tekanan yang lebih besar dibanding dengan keinginan naiknya, masih minimnya sentimen yang dapat mendongkrak kenaikan IHSG yang diakibatkan oleh perlambatan perekonomian, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola gerak IHSG.
"Selain daripada itu belum terdapatnya arus capital inflow yang melaju signifikan ke dalam pasar modal Indonesia membuat pasar bergerak lebih konsolidatif, hari ini IHSG berpeluang melemah," ujar William.
Indosurya Bersinar Sekuritas merekomendasikan buy untuk saham-saham seperti Indo tambangraya Megah (ITMG), Bank Ina Perdana (BINA), HM Sampoerna (HMSP), Tower Bersama Infrastructure (TBIG), Kalbe Farma (KLBF), XL Axiata (EXCL), Bank BCA (BBCA) dan Pakuwon Jati (PWON).
Related News

IHSG Ditutup Naik Tipis 0,07 Persen, Lima Sektor Penggeraknya

Indeks Nikkei Ditutup Melonjak 1,56 Persen Hari Ini

BEI Sebut Pasar Modal RI Setara New York Stock Exchange, Ada Fakta?

Dapat Tambahan Rp17,7T, Kemenhub Alokasikan ke Transportasi Terjangkau

IHSG Naik 0,25 Persen di Sesi I, MEDC, ANTM, INCO Top Gainers LQ45

BTN Perkuat Pemberdayaan Srikandi Berikan Kinerja Terbaik