EmitenNews.com—Posisi penutupan IHSG kemarin memang sangat disayangkan bahwa bahkan tidak bisa melewati Resistance pertama yaitu MA10 di level 7090-7100, not to mention MA50 yang sempat tersentuh pada titik High 7132. 


"Candle Shooting Star yang terbentuk menimbulkan indikasi bahwa market hari ini akan memilih konsolidasi terlebih dahulu dalam trend Sideways, dengan rentang Support : 7070 / 7000 / 6960, dan Resistance : 7090 / 7130 / 7170," kata Liza Camelia Suryanata Head Of Research NH Korindo Sekuritas, Kamis (6/10/2022).


Penentuan keputusan naiknya FFR pada FOMC MEETING tanggal 1-2 November mendatang memang banyak dipengaruhi oleh data tenaga kerja AS. Setelah selama 2 hari Dow Jones menguat tajam sekitar +1618 poin (+5.46%), akhirnya laju penguatan DJIA terhenti setelah ditutup turun sekitar -0.14% setelah released data U.S. private employers bulan September menunjukkan penguatan sehingga kembali memunculkan perkiraan The Fed akan kembali menaikkan FFR sebesar 75 bps dalam pertemuan The Fed pada tanggal 1-2 November mendatang.


Jika kejatuhan DJIA ini dikombinasikan dengan ambruknya EIDO sebesar -1.58% dan turunnya harga beberapa komoditas seperti: Coal turun sebesar -1.04% dan Gold turun -0.82% di tengah kembali naiknya yield Obligasi AS tenor 10 tahun sebesar 3.3% di level 3.755% berpotensi menambah sentimen negatif bagi perdagangan di Bursa Indonesia Kamis ini.


EMTK Advise Buy. Entry Level: 1625-1600. Average UP > 1645. Target: 1800-1850 / 1900 / 2000. Stoploss: 1590. 


GOTO Advise Speculative Buy. Entry Level: 242-240 Average Up >244. Target: 250 / 260 / 280. Stoploss: 232. 


KLBF Advise Buy. Entry Level: 1845-1835. Average Up >1850. Target: 1900-1930 / 1950-1970. Stoploss: 1810. 


ANTM Advise Speculative Buy. Entry Level: 1940. Average Up >1975-2010. Target: 2050 / 2150 / 2250-2300.Stoploss: 1860.