EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak mixed. Itu terjadi karena pelaku pasar menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS), dan musim pendapatan. Secara teknikal, indeks berpotensi koreksi wajar.
”Sepanjang perdagangan hari ini, Rabu (13/10) indeks akan menyusuri area support level 6.450, dan resisten 6.500,” tutur Anissa Septiwijaya, Research Analyst Reliance Sekuritas.
Sejumlah saham laik beli antara lain, Kalbe Farma (KLBF), Semen Indonesia (SMGR), Jasa Marga (JSMR), Barito Pacific (BRPT), Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM), Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI).
Sementara memulai perdagangan Rabu (13/10), Indeks Nikkei minus 0,12 persen, dan Topix tekor 0,05 persen mempertimbangkan dampak kenaikan inflasi pada pemulihan ekonomi, dan menantikan laporan pendapatan. Di China, kekhawatiran meningkat tentang penularan di antara pengembang yang berutang.
Sinic Holdings Group Co. telah menjadi perusahaan real-estate terbaru memperingatkan default akan segera terjadi. Sementara itu, IMF memperingatkan risiko penurunan mendadak, dan tajam harga ekuitas global dan nilai rumah. Karena bank sentral global menarik dukungan selama pandemi.
Dari pasar komoditas, harga minyak WTI turun 0,12 persen cenderung stabil paa level USD80 per barel, harga CPO turun 2,02 persen, dan harga batubara surplus 3,65 persen. (*)
Related News
Parah! 97.000 Anggota TNI/Polri dan 80.000 Anak U-10 Main Judi Online
RI Kurang Kapal Penangkap Ikan, Prabowo Dorong PTDI Gandeng Embraier
Tekanan Jual Reda, IHSG Potensial ReboundĀ
Target Pungutan Ekspor Sawit Diturunkan, ini Rekomendasi Analis
Saham Telekomunikasi Jadi Unggulan Hari ini, Coba yang Berikut
Wall Street Meroket, IHSG Konsisten Negatif