IHSG Ditutup Melesat 4,79 Persen, Seluruh Sektor Terbang

Lantai perdagangan saham di BEI
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga penutupan perdagangan hari ini Kamis (10/4) menguat 286,03 poin atau 4,79% ke level 6.254,02.
IHSG bergerak dari batas atas di level 6.310 hingga batas bawah pada level 5.967 setelah dibuka pada level 5.967.
Penguatan IHSG di penutupan hari ini didorong kenaikan seluruh indek sektor.
Indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah sektor barang baku yang naik 7,03%, sektor barang konsumen non primer naik 6,11% dan sektor energi yang naik 5,51%.
Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 22,31 miliar saham dengan total nilai Rp 15,03 triliun. Sebanyak 553 saham naik, 84 saham turun dan 160 saham stagnan.
Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga diantaranya DSSA sebesar Rp1.675 menjadi Rp41.900 per lembar dan UNTR sebesar Rp1.250 menjadi Rp21.800 per lembar serta JSPT sebesar Rp1.100 menjadi Rp6.700 per lembar.
Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya MLPT sebesar Rp300 menjadi Rp34.700 per lembar dan DNET sebesar Rp200 menjadi Rp9.275 per lembar serta YUPI sebesar Rp175 menjadi Rp1.585 per lembar.
Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya BBRI sebanyak 59.769 kali senilai Rp1,59 triliun kemudian BMRI sebanyak 51.516 kali senilai Rp2,83 triliun dan BBCA sebanyak 44.452 kali senilai Rp1,19 triliun.
Top gainers LQ45 hari ini AKR Corporindo Tbk (AKRA) (22,22%), Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) (17,31%) dan Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) (15,91%).
Sedangkan Top losers LQ45 hari ini Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) (-1,30%), Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) (1,29%) dan XL Axiata Tbk (EXCL) (1,33%).
Related News

IHSG Ditutup Naik 0,60 Persen, Cek Saham Pendorong!

Ditetapkan, Ini Dia Lima Pemenang Lelang WK Migas Tahap II 2024

Pasar Lesu, Reksa Dana Sameday Redeem Jadi Incaran Investor!

IHSG Naik Tipis di Sesi I, MDKA, ISAT, ICBP Top Gainers LQ45

Penerima Rumah Subsidi akan Diperluas ke Pekerja Informal

Diresmikan, AGPF Akatara Diproyeksikan Tekan Impor LPG