IHSG Menunjukkan Trend Masih Bullish, Cek Saham Pilihan BNI Sekuritas Yuk
EmitenNews.com — Indeks utama Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Selasa (26/4), dengan Nasdaq ditutup pada level terendah sejak Desember 2020 karena investor khawatir tentang perlambatan pertumbuhan global dan Federal Reserve yang lebih agresif. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 2,38%, S&P 500 turun 2,81% dan Nasdaq Composite turun 3,95%. Saham Tesla merosot 12% setelah investor khawatir CEO Tesla Elon Musk mungkin menjual sebagian sahamnya di Tesla untuk membantu membayar kesepakatan senilai US$ 44 miliar untuk membeli Twitter yang diumumkan pada Senin kemarin. Saham Alphabet turun 6,5% lagi dalam perdagangan yang diperpanjang setelah laporan kuartalannya mengecewakan investor. Sahan Apple turun 3,7% di sesi Selasa menjelang laporannya pada hari Kamis.
Saham di Asia-Pasifik jatuh pada Rabu pagi setelah kerugian semalam melihat Nasdaq Composite yang padat teknologi meluncur ke level terendah baru untuk 2022. Nikkei 225 di Jepang turun 1,77% sedangkan indeks Topix turun 1,34%. Kospi Korea Selatan turun 1,79%. Saham Australia juga diperdagangkan di wilayah negatif, dengan S&P/ASX 200 lebih rendah 0,46%. Data inflasi konsumen Australia untuk kuartal pertama akan dirilis pagi ini. Saham teknologi di wilayah tersebut turun pada perdagangan Rabu, dengan saham konglomerat Jepang SoftBank Group jatuh 3,93%. Di Korea Selatan, saham Samsung Electronics turun lebih dari 1% sementara Krafton turun 3,22%.
Di tempat lain, situasi Covid di daratan China dapat terus membebani sentimen investor secara regional karena pihak berwenang tetap pada kebijakan nol-Covid. Pengujian massal baru-baru ini dimulai di ibu kota China, Beijing, setelah lonjakan kasus Covid dilaporkan selama akhir pekan. Itu terjadi karena sebagian besar Shanghai tetap berada di bawah penguncian yang berkepanjangan. Laba industri China untuk bulan Maret ditetapkan pada pagi ini. IHSG ditutup menguat 16,17 poin atau 0,22% ke level 7.232,15 pada perdagangan Selasa (26/4).
Tujuh sektor menguat, dengan kenaikan tertinggi dari sektor barang konsumen primer, sektor perindustrian, sektor properti dan real estate, sektor keuangan, sektor energi. Empat sektor lainnya yang melemah yakni sektor teknologi, sektor barang baku, sektor transportasi dan sektor kesehatan. Rupiah berada di level Rp 14.453 per dolar AS. Investor asing mencatatkan Net Foreign Buy sebesar Rp 19,42 triliun. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah TBIG, MCAS dan BBCA.
Menurut Andri Zakarias Siregar selaku analis BNI Sekuritas, Rabu (27/4/2022), peluang Konsolidasi Untuk Buy On Weakness Dari Indikator Oversold & Closing Below 5 Day MA. IHSG masih bertahan di atas 7.090, menunjukkan trend masih bullish, candle Hanging Man, MACD bullish, stochastic oversold, closing di bawah 7.235 (5-day MA) & dominan buy power. IHSG selama di atas 7.090 target 7.297/7.355.
BBRI Rekomendasi: BUY ON WEAKNESS target 4.980/5.080 stop loss 4.800.
ADMR Rekomendasi: BUY 2.430-2.480 target 2.530/2.600 stop loss 2.350.
CTRA Rekomendasi: TRADING BUY target 1.070/1.080 stop loss di bawah 1.000..
TOWR Rekomendasi: BUY di atas 1.030 target 1.075/1.100 stop loss di bawah 975.
Related News
Tekanan Jual Reda, IHSG Potensial Rebound
Target Pungutan Ekspor Sawit Diturunkan, ini Rekomendasi Analis
Saham Telekomunikasi Jadi Unggulan Hari ini, Coba yang Berikut
Wall Street Meroket, IHSG Konsisten Negatif
IHSG Lesu, Koleksi Saham JSMR, TLKM, dan ANTM
Tertekan, IHSG Orbit Level 7.070